Posko Satpol PP di Alun-alun Kosong
Kasi Opdal: Yang Jaga Bergantian

KARAWANG, RAKA – Posko keamanan Satpol PP di Alun-alun Karawang terlihat kosong. Hal ini, membuat pengunjung terlihat bebas bermain di area Alun-alun, termasuk di area yang rusak.
Warga Kecamatan Telukjambe Timur Herni, mengapresiasi pemugaran Alun-alun saat ini. Meski begitu ia juga mengkritik faktor keamanan yang belum memadai di lokasi tersebut. Hal ini terlihat dari tidak ada pagar pembatas dan railing tangga. Selain itu, anak-anak masih nekat untuk naik ke atas dan bermain perosotan di hamparan rumput sintetis. “Saya sebagai salah seorang warga masyarakat Kabupaten Karawang, mengucapkan terima kasih atas pemugaran alun alun Karawang yang sekarang menjadi sebuah ruang publik yang menyenangkan, Namun seharusnya pemerintah juga memperhatikan faktor keamanan bagi pengunjung, khususnya bagi anak anak yang nekat naik ke atas dan main perosotan di hamparan rumput sintetis,” ujarnya, Rabu (22/11)
Ia melihat, tidak terdapat petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga dan mengawasi pengunjung. Di tenda posko Satpol PP tidak terdapat petugas yang berjaga. “Saya mengunjungi Alun-alun bersama anak saya yang berumur 7 tahun, tadinya anak saya ingin naik ke atas karena melihat anak anak yang seusianya main perosotan di rumput sintetis, namun saya melarangnya karena dinilai sangat membahayakan dan tanpa adanya pagar pembatas. Saya lihat di salah satu sudut Alun-alun ada tenda yang bertuliskan Posko Satpol PP namun tak ada seorang pun petugas yang berjaga,” tambahnya.
Kepala Seksi Operasi Pengendalian Satpol PP Tata Suparta menyampaikan telah membuka pos keamanan bagi pengunjung selama 24 jam. Sistem penjagaan dilakukan secara bergantian. Semua hal ini telah sesuai dengan hasil rapat. “Setelah peresmian itu langsung ada surat dari Pak sekda ke kami ditunjuk sebagai pengelola sementara kemudian ditindaklanjuti dengan mengadakan rapat. Kami hanya di pengamanan dan ketertiban umum seperti memberikan imbauan kepada pengunjung dan menertibkan pedagang. Kami sudah membuka pos dengan sistem penjagaan bergantian untuk anggota. Keberadaan kami 24 jam untuk masyarakat,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, telah melakukan koordinasi dengan karangtaruna sekitar untuk membantu sistem keamanan. Sistem penjagaan yang diterapkan berupa sistem mobile. Ia menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga dan tidak merusak aset umum. “Kita punya pos itu di atas, petugas itu jaga dengan cara berkeliling lokasi. Kita sudah bekerjasama dengan masyarakat dalam hal ini dengan karangtaruna. Satu regu kurang lebih 10 orang yang berjaga di sana. Jaga nya bukan seperti security tapi mobile sistem kami. Saya imbauan agar menjaga aset umum seperti air mancur tidak digunakan untuk berenang dan tidak menggunakan alas kaki di rumput sintetis,” tutupnya. (nad)