Posyandu Melati 7 Semangat 45
SEMANGAT: Para kader Posyandu Melati 7 bersama bidan desa.
PURWASARI, RAKA – Kader posyandu tentu sudah tidak asing lagi terutama bagi para ibu yang memiliki balita. Mereka ada di setiap desa hingga RW. Merekalah yang dengan senang hati membantu para ibu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak setiap bulannya.
Para Kader Posyandu Melati 7 RW 09 Perumahan Purwasari Permai, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, berbagi cerita tentang kegiatan mereka. Sang ketua, Lilik Panca mengatakan, Posyandu Melati 7 sudah lama terbentuk, namun memang baru sekitar tiga tahun belakangan mempunyai bangunan posyandu. Sejauh ini ia melihat para kader Posyandu Melati 7 semangat dalam menjalankan tugasnya. “Semangat semua, karena itu pilihan dan kemauan mereka sendiri,” tuturnya, Senin (6/7).
Lilik mengatakan, menjadi kader posyandu bukan sesuatu yang dipaksakan. Meski mereka tidak digaji tapi dengan sukarela melayani masyarakat. Di Posyandu Melati 7 saat ini terdapat 6 kader yang meski rata-rata sudah memasuki usia kepala lima, namun memiliki semangat 45. “Tidak ada yang menjadi lebih istimewa di antara kader posyandu, istilahnya kalau makan satu makan semua, puasa satu puasa semua, capek satu capek semua,” ucapnya.
Siti Nuraini (57) bercerita sudah 10 tahun lebih dia menjadi kader posyandu. Ia sendiri memutuskan bergabung mengingat anak-anaknya sudah tumbuh besar, sehingga tidak terlalu banyak aktivitas di rumahnya. Ketimbang hanya berdiam diri di rumah, ia pun mencoba untuk mencari kegiatan lain yang lebih bermanfaat. “Mengisi luang sambil ikut bantu-bantu, kebetulan saat itu saya diajak sama ketua yang pertama,” ceritanya.
Nur sapaan akrabnya menganggap tugas kader posyandu tidak berat dan ia senang melakukannya. Tugas utamanya tentu memantau tumbuh kembang anak mulai dari menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, memberi vitamin hingga melaksanakan kegiatan imunisasi. “Sangat senang kalau mereka (para ibu) diajak untuk melakukan penimbangan terus pada mau, tapi kalau pada gak mau, itu kita gimana caranya ya. Kadang-kadang kan ada yang menganggap remeh, ya kita coba ajak pelan-pelan,” tuturnya.
Kader lainnya, Atiek Rustiati (52) juga telah 10 tahun lebih mengabdi. Hal yang menjadi motivasinya untuk tetap semangat adalah mengingat bahwa yang mereka lakukan demi anak-anak di lingkungannya. Melihat anak yang tumbuh dan berkembang dengan baik menjadi kesenangan sendiri bagi para kader ini. “Alhamdulillah suami juga mendukung, ini kan kegiatan positif untuk lingkungan,” ungkapnya.
Namun ia juga tak jarang merasa sedih jika para peserta posyandu yang datang hanya sedikit. Meski demikian hal itu tak jadi halangan, bahkan para kader tetap berusaha melakukan pendekatan dan mengundang para ibu untuk mengkonsultasikan anak-anaknya di posyandu. “Harapannya supaya kita hidup sehat dan maju, kalau anak-anak tumbuh sehat kita sangat senang, khususnya anak-anak di Perumahan Purwasari Permai ini sehat semua, pintar, dan menjadi generasi yang bermanfaat untuk bangsa dan negara,” pungkasnya. (din)