Produk Rajut Dijual ke Luar Negeri, Usai Kurasi Subsektor Seni Kriya
KARAWANG, RAKA – Baru-baru ini Komite Ekonomi Kreatif Karawang mengadakan kurasi subsektor seni kriya dengan mengundang sejumlah juri langsung dari Provinsi Bali. Hasil dari kurasi itu terdapat 10 produk yang telah lolos untuk di jual di Bali.
Ketua Komite Ekonomi Kreatif Karawang, Rahmat Wiguna menyampaikan, ia ingin melakuka perluasan pemasaran produk seni kriya hingga Bali. “Kita baru saja selesai mengadakan kolaborasi antara Deskranada Karawang dengan komite ekonomi kreatif sub sektor seni kriya. Kami juga sekaligus melakukan kurasi dengan mengundang juri dari Bali. Kami ingin memperluas pemasaran produk hingga ke Bali. Alhamdulillah penilaian dari juri, produk kita layak di jual di Bali. Ada 10 produk yang lulus untuk di jual di sana,” ujarnya.
Saat ini untuk seni kriya di Kabupaten Karawang masih memerlukan pengembangan pemasaran. Ia memberikan imbauan bagi pelaku seni kriya agar tidak berfokus di pasar lokal. Selain itu untuk pasar penjualan di Bali lebih tertarik untuk barang seperti rajutan lalu gantungan kunci dan kerajinan dari kulit. “Kriya di Karawang masih membutuhkan pengembangan, jangan hanya berfokus penjual di pasar lokal saja. Tujuan kami memasarkan secara nasional dan internasional. Kalau di nasional tujuannya di Bali dan Yogyakarta karena dua tempat ini menjadi tempat wisata nasional serta internasional. Produk yang di minati di Bali itu rajutan, gantungan kunci dari kayu, kerajinan dari kulit,” tambahnya.
Saat ini salah satu perajin rajut dari Karawang telah mendapatkan pesanan sebanyak 50 pcs produk untuk di jual ke tingkat internasional. Meski begitu penjualan tersebut dilakukan melalui salah satu juri yang tinggal di Bali. Ia menginginkan agar ke depan terdapat satu produk unggulan yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Karawang. “Pemasaran sudah langsung dipasarkan setelah penilaian. 10 produk yang terbaik itu langsung dibawa ke Bali. Bahkan sudah ada pesanan topi rajut 50 pcs setiap bulan untuk di ekspor. Kita juga ingin membina, melatih bersama dengan Deskranada. Lalu saya ingin adanya inovasi produk yang dibuat bukan dari satu pelaku saja tetapi beberapa pelaku seni kriya bergabung membentuk kelompok untuk membuat produk. Produk itu lah yang nantinya bisa menjadi unggulan kita,” imbuhnya.
Ia mempunyai harapan agar 0,5 persen dari jumlah keseluruhan penduduk di Karawang dapat menghasilkan kerajinan. Ia menyebutkan jika saat ini masyarakat Karawang belum menggali secara penuh potensi yang ada di dalam diri. “Saya juga ingin mendorong perluasan pemasaran ke luar Karawang. Pembentukan kelompok sudah ditentukan oleh mereka sendiri dan sudah ada beberapa kelompok yang menghasilkan produk. Harapannya dengan masyarakat Karawang yang di atas 2,5 juta jiwa minimal 0,5 persen itu bisa menghasilkan kerajinan. Mungkin sekarang potensi masyarakat belum tergali,” tutupnya. (nad)