Purwakarta

Produksi Manggis Diperkirakan Bertambah

PANEN : Suasana festival manggis di Purwakarta. Musim berikutnya diperkirakan hasil produksi meningkat.

PURWAKARTA, RAKA – Pemerintah Kabupaten Purwakarta optimis hasil produksi buah manggih di wilayahnya bakal bertambah dari tahun sebelumnya. Pasalnya, Purwakarta mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk pengembangan perkebunan buah manggis.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus R Suherlan mengatakan, dengan adanya bantuan itu akan menambah jumlah lahan termasuk pohon manggis di Purwakarta.

Artinya hasil produksi buah manggis yang dihasilkan otomatis akan bertambah dari sebelumnya. “Bantuan sekarang kita arahkan ekstentifikasi. Saat ini ada 1.400 hektare, kita akan tambahkan 140 hektare,” kata Agus, akhir pekan lalu.

Menurutnya, jumlah penambahan 140 hektare berlokasi di Kecamatan Wanayasa dan Kiarapedes. Di dua wilayah itu banyak lahan potensial untuk pengembangan buah manggis. “Kita akan tambah di sana, satu hektare lahan bisa ditanami 1000 pohon manggis. Dengan rencana tambahan 140 hektare lahan untuk pengembangan kebun manggis, maka akan bertambah 140 ribu pohon manggis nantinya,” ujarnya.

Tidak hanya di lahan milik pemerintah, ekstentifikasi kebun manggis ini juga bisa diberikan sebagai bantuan ke petani. Karena masih banyak petani yang memiliki kebun manggis namun belum difokuskan untuk dirawat dengan baik.

Selain itu, saat ini banyak kebun manggis yang juga dalam kondisi membutuhkan perawatan ulang. Sekitar 40 persen dari 1.500 hektare luas area kebun manggis yang ada saat ini membutuhkan recovery.

Dia mendorong petani dapat meregistrasi perkebunannya agar bisa bermitra rengan eksportir. Dengan begitu petani bisa berkesempatan mendapatkan harga jual lebih tinggi karena akan dijual ke pasar ekspor. “Kita mendorong satu peningkatan budidaya dan peningkatan pasca panen juga tata niaga sehingga meskipun tidak diekspor tapi harganya bisa bagus juga di pasar dalam negeri. Kita dorong juga petani bermitra dengan eksportir, karena kalau dari petani ke pengepul jelas jauh harganya,” kata Agus.

Dia menambahkan, wabah virus corona saat ini memang berdampak pada terhambatnya ekspor buah manggis ke berbagai negara. Meski demikian, dia tetap mendorong buah manggis dipasarkan di pasar nasional sebagai upaya mengenalkan manggis kualitas ekspor ke warga. “Kita maksimalkan pemasaran di wilayah sendiri,” ujar Agus. (gan)

Related Articles

Back to top button