TELAGASARI, RAKA – Memasuki hari pertama masuk kerja, jalur alternatif Cilamaya-Johar nampak lengang. Di Pasar Telagasari, tak begitu banyak kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Meski sebelumnya sempat mengalami kemacetan.
Ujang Nurhasan (43) warga Desa Telagasari mengatakan, hari Minggu (9/6) sore kemacetan tidak terlalu parah. Sedangkan Senin (10/6), kemacetan sudah terurai. “Tadi pagi doang macet sampai jam 10, sorenya lancar. Tapi kalau untuk ukuran pasar tradisional, macet segini mah biasa sih. Kecuali Minggu sore kemarin,” ujarnya.
Sebelumnya dia sering melihat jalan ini diperbaiki, meski tambal sulam. Saat itu dia menyangka jika jalur alternatif akan digunakan pemudik, namun hingga akhir libur lebaran bagi para pegawai, jalur alternatif ini tetap sepi dari pemudik. “Kirain saya mau dipakai pemudik, nyatanya tidak. Tapi ada bagusnya juga sih, jalan jadi diperbaiki. Kemacetan pun gak banyak dikeluhkan,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut Ujang, selain jarang macet, karena pemudik tidak diarahkan ke jalur alternatif Cilamaya-Johar, banyak diantara pedagang dadakan yang merasa kecewa. Karena biasanya pada saat musim arus mudik dan arus balik, para pedagang dadakan mendapat keuntungan besar dari pemudik yang numpang istirahat. “Kasihan saja sama yang sudah modal buka warung, jadi gak dapat untung,” ucapnya.
Seorang pedagang dadakan yang gagal mendapat keuntungan, Jefri (34) mengatakan, jarangnya pemudik yang melintasi jalur alternatif ini, keuntungan yang sebelumnya dia dapatkan tak bisa diperoleh tahun ini. “Kirain mau dilintasi pemudik karena lihat jalan banyak dibenahi, eh gak jadi. Saya udah belanja banyak buat jualan. Tapi ada bagusnya juga sih, jadi tidak ada lubang membahayakan di jalan,” pungkasnya. (rok)
