HEADLINEKARAWANG

Program Gagal, Motor Pintar tak Terurus

KARAWANG, RAKA – Tahun 2015 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang membuat Motor Pintar sebagai perpustakaan keliling yang disediakan di setiap kecamatan. Kini, motor ini sudah tidak beroperasi dan bahkan tak terurus.

Saat itu, pemkab menyebar Motor Pintar ke 26 kecamatan. Tujuannya, motor ini difungsikan sebagai perpustakaan keliling untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Hanya saja, program ini tak berjalan sesuai rencana. Perpustakaan keliling tak berjalan dengan baik dan akhirnya Motor Pintar pun tak terurus. Di Kecamatan Karawang Timur misalnya, motor tersebut terlihat sudah kumuh dan tidak terpakai.

Camat Karawang Timur Eli Laeli mengatakan, petugas untuk driver motor keliling itu ialah pegawai kecamatan yang langsung dibiayai oleh perpustakaan daerah. Selama satu Minggu 3 kali biasanya petugas selalu berkeliling ke sekolah-sekolah atau ke tempat umum. Namun, sudah lama kendaraan tersebut tidak difungsikan. “Sudah nggak terpakai udah lama. Karena itu langsung dari perpustakaan daerah. Mungkin sudah gak ada operasionalnya,” kata Eli, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (19/8).

Cecen, anggota Satpol PP Kecamatan Karawang Timur yang bertugas sebagai driver motor pintar mengatakan, sudah beberapa tahun program Motor Pintar itu tidak berjalan dan diberhentikan oleh perpustakaan daerah. Oleh karena itu, sampai saat ini kendaraan tersebut dibiarkan tak terurus. “Sudah ditarik lagi sama perpustakaan daerah. Dari tahun 2015, gak ada anggarannya katanya. Dulu katanya mau diambil tapi belum. Masih ada di kecamatan,” ujarnya.

Sementara itu, Age Saefudin, staf Perpustakaan Daerah Karawang mengatakan, program Motor Pintar tersebut merupakan salah satu upaya dari perpustakaan daerah untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh perpustakaan keliling. Oleh karenanya disediakan motor di setiap kecamatan. Hanya saja, kata dia, saat ini sudah dicabut dan kendaraannya pun sudah ditarik kembali, hanya tiga kecamatan yakni Rengasdengklok, Karawang Timur dan Karawang Barat yang belum ditarik. “Sudah dari dulu ditarik waktu masih Pak Asep kepalanya. Waktu tahun 2015. Catornya juga sudah diserahkan ke bagian bendahara di pemda. Memang ada beberapa kecamatan yang belum ditarik,” jelasnya.

Motor Pintar ini, tambahnya, dibagikan untuk 26 kecamatan, satu kecamatan satu motor. “Sekarang motornya tidak terpakai, dibiarkan saja,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button