Uncategorized

Program Kampung Santri tak Jelas

SUDAH AKTIF: Yayasan Annur Nurul Falah sudah aktif dalam kegiatan keagamaan di Dusun Bojongkarya 1 sebelum wilayahnya ditetapkan sebagai Kampung Santri. Selain pengajian rutin, ada juga pendidikan DTA dan TK serta TPQ.

Nurdin: Jangan Hanya Sekedar Nama

RENGASDENGKLOK, RAKA – Program Kampung Santri yang diluncurkan Kementerian Agama (Kemenag) bersama Bupati Karawang dinilai tidak memiliki visi yang jelas. Setelah ditetapkan, masyarakat tidak tahu program apa yang akan dibangun dari desa yang ditetapkan jadi Kampung Santri.

Pimpinan sekaligus pendiri Yayasan Annur Nurul Falah, Dusun Bojongkarya I Desa Rengasdengklok Selatan Nurdin Sopian, mempertanyakan akan program Kampung Santri selanjutnya. Setelah diresmikan Kampung Santri di empat dusun di Desa Rengasdengklok Selatan, salah satunya dusun Bojongkarya I oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, pada Rabu (4/3) belum ada kejelasan untuk kegiatan di Kampung Santri ini. “Saya belum tahu progres kedepannya untuk Kampung Santri ini, kemarin juga saya cuma dapat undangan aja untuk menghadiri launching Kampung Santri itu,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Kamis (5/3).

Meski demikian, Nurdin merespon positif untuk Kampung Santri ini, pasalnya dengan dijadikannya Kampung Santri dapat mendorong masyarakat untuk memperbanyak kegiatan keagamaan. Bahkan dirinya bersedia Yayasan Annur Nurul Falah ini sebagai pusat kegiatan keagamaan, khususnya untuk anak milenial. “Saya berharap dengan dijadikannya Bojongkarya I ini sebagai Kampung Santri, supaya bisa memfasilitasi anak-anak terlantar, anak jalanan atau anak yang putus sekolah di Kampung Santri ini,” paparnya.

Untuk mengembangkan nuansa kegamangan di Kampung Santri, menurut Nurdin, perlu ada dorongan atau bantuan dari pemerintah sehingga Kampung Santri ini hidup dengan adanya pendidikan agama atau kegiatana lainnya yang membangun karakter anak menjadi baik. “Kalau tidak ada bantuan dari pemerintah, Kampung Santri ini tidak akan terwujud, jadi jangan sampai Kampung Santri ini hanya sekedar nama aja,” kata Nurdin.

Kalau hanya program pengajian rutin di Kampung Santri ini, sebelumnya Yayasan Annur Nurul Falah ini juga sudah melakukan rutin mengaji setiap malam dengan jumlah murid kurang lebih 50 orang. Nurdin menambahkan Yayasan Annur Nurul Falah ini memiliki jumlah murid untuk TPQ 20 siswa, DTA 82 siswa dan TK hanya 12 orang. “Di sini juga ada anak-anak sekolah yang mukim (tinggal di pesantren),” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button