KARAWANG, RAKA- Program pemagangan ke luar negeri dapat membantu mengurangi pengangguran di Kabupaten Karawang, namun dalam program tersebut masih banyak para peserta yang masih terkendala dengan biaya pendidikan dan pemberangkatan yang mencapai Rp30 juta hingga Rp40 juta.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 2 Karawang Endang mengatakan, program pemagangan ke luar negeri seperti ke Jepang dan Jerman akan membantu mengurangi pengangguran di Kabupaten Karawang.
“Tapi banyak siswa yang akan berangkat terkendala biaya pendidikan dan pemberangkatannya. Karena rata-rata para siswa ini merupakan dari keluarga yang kurang mampu,” katanya, Rabu (8/12).
Disampaikannya, di tahun 2024 pihaknya telah memberangkatkan sebanyak 14 siswa ke luar negeri ke Jepang dan Jerman, namun kini sebanyak 40 siswa yang siap berangkat ke Jepang dan Jerman terkendala biaya pendidikan dan pemberangkatan.
“Kami saat ini kami sedang mencari dana talang agar para siswa di pada bulan Februari hingga Juni ini bisa berangkat ke Jepang dan Jerman. Biasanya kaya LPK suka ada ngasih dana talang untuk siswa berangkat,” ungkapnya.
Dijelaskannya, dulu Bank Jawa Barat (BJB) sempat ada program untuk data talang untuk para siswa mengikuti program pemanggang ke luar negeri tetapi sayangnya program tersebut saat ini tidak berjalan.
Baca Juga : Mengusut Kepemilikan Kios di Terminal Cikampek
“Dulu memang ada tetapi sekarang di BJB tidak ada program seperti itu. Saya pun tidak tahu mengapa program itu tidak berjalan. Seandainya berjalan tentunya sangat akan membantu para siswa yang akan berangkat ke luar negeri, namun terkendala dengan biaya pemberangkatan,”paparnya.
Dijelaskannya, adapun terkait informasi yang beredar bahwa banyak warga negara Indonesia yang berangkat ke luar negeri, namun banyak dari mereka di sana menganggur dirinya membantah bahwa hal tersebut tidak benar.
“Meraka yang berangkat ke Jepang dan Jerman saya lihat mereka benar-benar bekerja, bahkan banyak dari mereka sambil kuliah di sana,” tutupnya. (zal)
