Uncategorized

Program Percepatan Tanam Bermasalah

CILAMAYA WETAN, RAKA – Akibat program percepatan tanam, pengaturan sistem golongan air untuk pesawahan jadi tidak teratur. Dampaknya, pasokan air ke area pesawahan di Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan pun tersendat.

Meski saat ini beberapa pesawahan sudah mulai terairi, namun hal itu dirasa telat. Karena seharusnya petani Desa Rawagempol Wetan mulai tanam sejak bulan Juni lalu.

Menurut Sekdes Rawagempol Wetan Tarman, tidak teraturnya golongan air ini dimulai sejak adanya program percepatan tanam. Jadi semua petani serempak lakukan tanam, dan tidak menghiraukan kuantitas aliran air. “Awalnya itu di program percepatan tanam, sampai saat ini golongan air jadi tidak teratur,” katanya kepada Radar Karawang, Kamis (15/8).

Agar semuanya kembali normal, lanjut Tarman, dia menginginkan area pesawahan di Kecamatan Cilamaya Wetan yang termasuk golongan 5, dikembalikan seperti semula. “Kalau golongan airnya gak diatur, kedepannya petani pasti berebut air lagi,” harapnya.

Sekdes juga menyebutkan, sistem tanam yang harus diterapkan oleh petani itu Padi Padi Palawija (PPP), terlebih untuk petani dari hulu. Atau jika tidak, cukup dua kali tanam saja dalam satu tahun.

Sementara menurut Kades Rawagempol Wetan Udin Abdul Ghani, saat beberapa areal pesawahan di desanya sudah mulai terairi. Jadi proses tanam pun sudah bisa dimulai. Saking melimpahnya air, dia pun harus membuat bendungan di sekitar tanggul agar air tak meluap. “Alhamdulillah, sekarang sudah ada airnya,” ucapnya.

Sebelumnya, Seksi PJT II Telagasari Dudung menyebutkan, adanya tanam serempak menjadi salah satu penyebab pengaturan golongan air tidak teratur. Pasalnya, ketertiban pembagian golongan air itu yang akan memperlancar aliran air ke sawah-sawah petani. “Kalau tertib golongan Insya Allah ngatur airnya lancar. Apalagi sekarang kemarau panjang, airnya harus dihemat,” ujarnya. (rok)

Related Articles

Back to top button