Uncategorized

Progres Proyek Capai 45,5 Persen

PROYEK LISTRIK: Konsorsium proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa 1 akan mulai masa konstruksi bulan ini. Ini seiring dengan didapatkannya persetujuan pendanaan dari pemberi pinjaman internasional pada 5 Desember 2018.

Pengerjaan IPP Jawa-1 Capai 5 Juta Jam Kerja Aman

CILAMAYA WETAN, RAKA – Per November 2019, progres konstruksi proyek Jawa-1 telah mencapai sebesar 45,5 persen. Progres ditargetkan akan mencapai 50 persen pada akhir 2019. Pada 6 Desember 2019, PT Jawa Satu Power telah melaksanakan pengoperasian perdana Jetty atau terminal khusus yang ditandai dengan dilakukannya pembongkaran pengiriman tahap pertama unit HRSG (Heat Recovery Steam Generator), yang merupakan salah satu peralatan utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 yang berupa komponen boiler atau ketel uap dengan berat sekitar 200 ton.

Pekerjaan proyek pembangunan Independent Power Producer (IPP) Jawa-1 oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan perusahaan patungan antara PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni Corp dan Sojitz Corp yang dilaksanakan oleh mitra kerjanya, yaitu konsorsium GE, Samsung C&T dan Meindo, telah mencapai 5 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan (5 million man hours without lost time injury). Proyek IPP Jawa-1 berlokasi di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan. Pencapaian ini merupakan sebuah keberhasilan dalam suatu proyek dengan tidak terjadinya kecelakaan kerja. “Alhamdulillah proyek IPP Jawa-1 saat ini telah mencapai 5 juta jam kerja aman. Hal ini tidak lepas dari kerjasama yang solid dan baik di antara anggota konsorsium PT Jawa Satu Power yaitu Pertamina, Marubeni dan Sojitz” kata Komisaris PT Pertamina Power Indonesia Narendra Widjajanto.

Pencapaian ini tidak mudah untuk dilakukan tanpa adanya kontribusi yang baik dari Konsorsium Kontraktor EPC (Engineering, Procurement and Construction): GE, Samsung C&T dan Meindo beserta sub-kontraktor dalam menerapkan budaya kerja aman, dan juga Konsorsium Owner Engineer: Black & Veatch dan Kwarsa Hexagon. “Karena proyek ini adalah proyek strategis nasional, kami berharap dukungan dari semua pihak agar ke depan tetap berjalan lancar sesuai harapan bersama,” tambahnya.

PLTGU Jawa-1 akan dibangun terintegrasi dengan kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) berkapasitas 170.000 m3 dan kemampuan regasifikasi sampai dengan 400 MMSCFD. Proyek ini menjadi proyek terintegrasi “LNG-to-Power” pertama di Asia dan juga salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Proyek dengan nilai investasi 1,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 26 triliun ini dibiayai oleh konsorsium yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) and Nippon Export and Investment Insurance Co, Ltd (NEXI), Asian Development Bank (ADB), serta institusi perbankan komersial lainnya dengan skema pendanaan non-recourse project financing, dimana pembayaran pinjaman murni bersumber dari proyek itu sendiri. Secara keseluruhan, proyek ini melibatkan lebih dari 20 perusahaan domestik dan internasional. (psn/rm)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button