HEADLINEKARAWANG

Proyek Kereta Cepat Sudah 60 Persen

Tahun Depan Rampung

KARAWANG, RAKA – Pembangunan jalur kereta cepat yang meliputi 4 kawasan kota baru yakni Halim (Jakarta), Karawang, Walini dan Tegalluar (Bandung), sudah mencapai 60 persen. Bahkan rencananya, trek akan ditambah hingga Bandara Kertajati.

Kepala Bidang Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karawang Puguh TH menjelaskan, progres pembangunan jalur kereta cepat sampai saat ini sudah mencapai 60%. “Targetnya di tahun 2019 selesai 100%,” kata Puguh kepada Radar Karawang, Rabu (15/5).

Dikatakan Puguh, Karawang sebagai salah satu kota yang dilintasi dan dibangun stasiun kereta cepat tersebut, akan mendapatkan dampak positif. Salah satunya peningkatan ekonomi dan pendapatan bagi daerah. “Secara sekilas juga Karawang pasti diuntungkan dengan adanya proyek kereta cepat. Karena akan ada 4 stasiun dan salah satunya di Karawang,” kata Puguh saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurutnya, jika sudah berjalan nanti, dampak positif bagi Karawang diantaranya perputaran uang dan pemasukan pajak akan meningkat. “Kalau untuk sementara, minimal hotel-hotel di Karawang dan restoran akan banyak dihuni dan kunjungi oleh orang dari luar Karawang. Setidaknya pajaknya nanti masuk ke kita (Karawang),” tuturnya.

Selain itu, jika konsep kawasan Transit Oriented Development (TOD) sudah terealisasi, maka akan banyak juga manfaat bagi masyarakat Karawang. Diantaranya adalah tenaga kerja. “Nanti itu kan akan dibangun kantor perusahaan. Otomatis akan banyak peluang dan kesempatan bagi masyarakat Karawang untuk jadi tenaga kerja. Mulai dari tenaga kantoran sampai yang terkecil misalnya security dan yang lainnya,” ungkap Puguh.

Lebih jauh Puguh menjelaskan, Karawang akan menghubungkan TOD dengan stasiun dan terminal di Karawang dengan merivisi RTRW. “Nanti kedepannya TOD akan dikonsep dan disambungkan dengan stasiun di Karawang,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan proyek kereta cepat ini diharapkan bisa diteruskan ke wilayah lain. Karena dari Tegalluar ke Kertajati hanya 60 kilometer. “Area jalan tol sudah ada, jadi ya tinggal melipir saja tidak usah pembebasan lahan. Tentu dengan rumus model plan yang sama, bisa dilanjutkan lah (ke Kertajati),” ujarnya di Walini Tunnel, Bandung Barat.

Dia mengharapkan jika jalur kereta sudah tersambung maka akan memengaruhi wilayah di sekitar Bandara Kertajati. “Suatu hari Bandara Kertajati akan sangat padat, saya selalu jawab itu kalau ada yang tanya,” imbuh dia.

Dia menambahkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukan tujuan akhir, tapi menjadi media untuk melahirkan kota baru. “Dengan adanya ini, membangun kota baru di Walini bisa lebih beralasan, ada banyak pekerjaan di sini,” tambahnya. (nce/dc)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button