Karawang
Trending

Proyek Paving Block Jalan Tuparev Terkesan Dipaksakan

radarkarawang.id — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lodaya menyebut proyek paving block Jalan Tuparev terkesan dipaksakan. Proyek ini dinilai hanya dinikmati segelintir warga Karawang saja.

Proyek paving block di atas aspal itu merupakan proyek yang didanai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Jawa Satu Power (JSP), sebuah perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Cilamaya Wetan.

Baca Juga : Satu per Satu Pedagang Cilamaya Tutup Kios

Namun, alih-alih memberikan manfaat maksimal, proyek ini justru memunculkan tanda tanya besar dari berbagai kalangan. Di lapangan, paving block terlihat ambles dan tidak rata. Bila dilalui kendaraan, terutama sepeda motor, jalan ini menimbulkan guncangan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Ketua LSM Lodaya, Nace Permana menyebut, proyek ini sebagai bentuk dari program ambisius Pemkab Karawang yang justru menimbulkan polemik karena tidak menyentuh kebutuhan masyarakat secara luas.

“Kalau dilihat dari bentuknya, paving block ini seperti dibentuk segitiga dari perlintasan kereta di Jalan Tuparev, belok ke stamplas, lalu berakhir di perlintasan kereta api depan Kantor Dinas PUPR,” ungkap Nace, Selasa (13/5).

Tonton Juga : PENJARA KHUSUS KORUPTOR

Menurutnya, pola pembangunan itu tidak lepas dari upaya mendukung eksistensi kawasan kuliner yang berada di sekitar klenteng. Namun, ia menilai manfaat dari proyek ini hanya dirasakan oleh segelintir pihak.

“Yang diuntungkan hanya sekelompok kecil. Padahal sumber dana CSR berasal dari perusahaan yang berada di Cilamaya Wetan, yang justru wilayahnya sendiri masih banyak kekurangan,” tegas Nace.

Nace menyesalkan bahwa dana CSR PT. JSP justru dialokasikan ke wilayah perkotaan, bukan ke tempat perusahaan itu berdiri. Padahal, menurutnya, Cilamaya Wetan masih menghadapi berbagai persoalan mendasar seperti jalan rusak, sarana pendidikan yang butuh pembenahan, dan infrastruktur publik lainnya.

“Pemkab seharusnya peka. Dana CSR itu mestinya digunakan untuk masyarakat Cilamaya jalan rusak diperbaiki, sekolah-sekolah dibenahi. Jangan hanya demi kepentingan estetika kota lalu melupakan kebutuhan dasar warga di daerah,” imbuhnya.

Lebih jauh, Nace menyebutkan bahwa proyek paving block ini bahkan telah menyebabkan insiden kecelakaan lalu lintas. “Ini bukti nyata bahwa proyek ini dipaksakan tanpa mempertimbangkan aspek keamanan dan kebutuhan masyarakat luas,” ujarnya.

Dirinya pun berharap agar Pemkab Karawang melakukan evaluasi menyeluruh atas program CSR mereka dan mulai menempatkan kebutuhan masyarakat sekitar perusahaan sebagai prioritas utama. (uty)

Related Articles

Back to top button