Proyek PLTGU Memulai Tahap Konstruksi
CILAMAYA WETAN, RAKA – Rombongan menteri kabinet kerja yang hendak meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 di Cilamaya, dikabarkan akan menggunakan kereta api Argo Parahyangan dengan rute ETD Gambir-ETA Cikampek pada Rabu (19/12). Dengan gerbong khusus, rombongan yang dikomandoi Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, diperkirakan tiba di Stasiun Cikampek pada Pukul 08.30, untuk kemudian bergerak ke Cilamaya meluncurkan proyek PLTGU dengan kapasitas 1.760 megawatt tersebut.
Eksternal Affair Manajer PT Jawa Satu Power Tig Yulianto mengatakan, rombongan menteri bersama jajaran direksi Pertamina pusat, menuju lokasi groundbaking PLTGU proyek Jawa 1 dari Jakarta. Hasil rapat terakhir, rombongan para menteri tersebut akan menggunakan jalur kereta api yang sudah difasilitasi Pertamina. Di lokasi acara, sebutnya, sebelum peletakan batu pertama, nanti ada presentasi dulu dari IPP Jawa 1 dihadapan para tamu undangan. “Iya, menteri di rapat terakhir rencananya akan berangkat dengan kereta api Argo Parahyangan dari Gambir ke Cikampek,” katanya.
Lebih jauh Tig menambahkan, meski belum mendapat konfirmasi lanjutan kaitan kesanggupan para menteri hadir, tapi pihak Jawa Satu Power ini mengundang sejumlah menteri, diantaranya Menko Perekonomian dan Menko Maritim. Sementara menteri lain yang diundang adalah Menteri ESDM, BUMN, Perindustrian, dan ATR/Kepala BPN. “Nanti saya tanya dulu ke Jakarta, kaitan kesanggupan semua menteri hadir dalam acara tersebut,” katanya.
Camat Cilamaya Wetan Hamdani mengatakan, sebagai ungkapan syukur pra pembangunan proyek akbar di Cilamaya, digelar kegiatan hiburan bagi masyarakat yaitu tarling Pantura dengan bintang tamu Susi Arzeti. Hiburan ini, pembuka bagi semua masyarakat yang ingin menyaksikannya di halaman kantor Kecamatan Cilamaya Wetan, Senin (17/12) malam.
Karena selain syukuran proyek PLTGU yang dikerjakan JSP, imbas lain Cilamaya yang sedikit menjadi minipolitan ini adalah akan dibuatkannya pariwisata internasional di dua desa pesisir, yaitu Sukakerta dan Muara.
Bahkan akses -akses jalan juga disiapkan dengan kualitas terbaik demi kelancaran PLTGU yang kapasitas listriknya tiga kali lipat dari Bendungan Jatiluhur. Karena dia mendengar jalanan tersebut akan bisa dilalui kendaraan-kendaaraan dengan kapasitas muatan 450 ton. “Bisa dibayangkan jalannya sudah bagus, wisatanya juga akan lebih baik, dan PLTGU di Cilamaya juga semakin moncer karena menjadi sutet terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya. (rud)