HEADLINEKARAWANG

PSBB Karawang Gagal

RAMAI: Pasar Cikampek 1 dipadati pengunjung yang ingin membeli baju.

Partisipasi Warga Rendah

KARAWANG, RAKA – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Karawang yang dilakukan sejak 6 Mei akan berakhir hari ini. Namun, Pemerintah Kabupaten Karawang belum memutuskan apakah PSBB tetap dilanjutkan atau tidak.

Dalam rapat evaluasi PSBB yang dihadiri oleh Muspida Karawang, sejumlah anggota DPRD, gugus tugas, kepala OPD, MUI, ormas dan pemerhati kebijakan publik di Gedung Singaperbangsa, Kantor Pemkab Karawang, Bupati Cellica Nurrachadiana sempat meluapkan kekecewaannya karena selama PSBB berlangsung, banyak orang yang berkumpul seolah tidak takut terkena corona dan mengabaikan perjuangan tenaga kesehatan. “Kenapa tidak berhasil (PSBB di Karawang)? Dirusak oleh kita sendiri, diramaikan oleh kita sendiri,” ungkapnya, Senin (18/5).

Dia juga mengatakan, PSBB bukan hanya keinginan Pemkab Karawang, melainkan juga rekomendasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang tujuannya semata-mata untuk memutus mata rantai penularan covid-19.

Pemkab Karawang sejauh ini disebutnya telah melakukan berbagai upaya terbaik untuk melindungi masyarakat Karawang. Cellica mencontohkan, disiapkannya tiga rumah sakit rujukan covid-19 dengan kapasitas 218 kasur, sebagai bukti keseriuasan Pemkab Karawang menangani corona. Tenaga medis pun telah diperhatikan kelengkapan keselamatannya dan kesejahteraannya selama bertugas.

Lebih lanjut dia mengatakan, perlu adanya kerja sama semua pihak untuk memutus rantai penularan corona. Sumber daya manusia pemerintah Karawang tidak sebanding dengan 2,7 juta masyarakat Karawang, karenanya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada bantuan dari semua pihak dengan visi, misi dan framing yang sama.

Rapat evaluasi PSBB kemarin juga menampung masukan dari DPRD Karawang, gugus tugas, kepala OPD, MUI, ormas dan pemerhati kebijakan publik. Ketua Fraksi PDIP DPRD Karawang Pipik Taufik Ismail, salah satu yang mengungkapkan ketidaksetujuan PSBB di Karawang dilanjutkan. Sebab menurutnya, PSBB sejauh ini memang tidak berjalan efektif.
Anggota DPRD Karawang lainnya, Indriyani juga mengutarakan hal yang sama. Ia juga menyoroti tidak efektifnya titik check point pembatasan kendaraan di tengah kota. Menurutnya check point semacam itu cukup di daerah perbatasan sebagai upaya isolasi zona.

Epidomiolog, dr Hermawan Saputra juga hadir untuk memaparkan perkembangan penularan corona. Anggota satgas covid-19 pemerintah pusat ini mengatakan masyarakat harus berpikir bahwa peran akar rumput, adalah yang mampu menahan penularan covid-19.

Jikapun pemerintah tidak memilih PSBB, bukan berarti pemerintah tidak punya kebijakan lain. Dia menyarankan tetap adanya kebijakan yang betul-betul dapat mengendalikan penularan covid-19. “Adanya komunikasi sangat menentukan laju pelambatan covid-19 apapun kebijakan yang diambil,” komentarnya.

Selepas rapat, Sekda Karawang Acep Jamhuri mengatakan, berbagai masukan dari peserta rapat akan menjadi bahan pertimbangan dalam pembahasan selanjutnya. Belum dapat dipastikan kebijakan apa yang akan diambil, namun kemungkinan akan diterapkan PSBB secara parsial. (din)

Related Articles

Back to top button