Uncategorized

Puasa, Kurang Tidur

RENGASDENGKLOK, RAKA – Didah (33) ibu rumah tangga, Warga Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, mengatakan di bulan Ramadan ini pola hidupnya berbeda dengan bulan biasa.

Dia mengaku biasa tidur pukul 21.00 sampai pukul 05.00. Tapi bulan puasa ini usai tarawih langung tidur, dan bangun pukul 01.30.
“Sekarng ini bangunnya malam, nyiapin sahur buat keluarga,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (23/5).

Ia melanjutkan, setiap sahur dan buka puasa selalu menghidangkan makanan untuk lima orang anggota keluarganya. Yaitu tiga orang anak, ibu dan suaminya. “Setelah bangun jam setengah dua tidak tidur lagi, sampai pekerjaan selesai seperti masak, nyuci dan sebagainya,” ungkapnya.

Kemudian setelah bangun pukul 09.00, Diddah menghabiskan waktunya untu bermain handphone sampai pukul 14.00 untuk mempersiapkan makanan buka puasa. “Paling nanti tidurnya jam 06.00 sampai jam 09.00. Itu juga kadang-kadang,” katanya.

Mira, ibu rumah tangga Warga Warudoyong, Rengasdengklok, mengungkapkan, waktu tidur di bulan puasa sangat kurang dibanding hari biasa, karena harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan makan sahur. Kemudian paginya harus mengatar anak sekolah sampai pukul 10.00. Setelah itu beres-beres rumah seperti nyetrika baju dan lainnya sampai Zuhur. “Biasanya hari biasa tidur normalnya jam 9 malam bangunnya jam 5, tapi bulan puasa jam 8 udah tidur, bangun jam dua, setelah itu gak tidur lagi,” katanya.

Hal serupa dikatakan Tia (29) warga Amansari, Rengasdengklok, yang mempunyai dua anak yang masih sekolah dasar, mengatakan bulan Ramadan walaupun banyak aktivitas tapi tidak kerasa capek. “Habis tarawih langsung tidur, bangun pagi banget, jadi kurang full tidurnya,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Back to top button