
KARAWANG, RAKA- Diduga lebih suka ngemis dibanding usaha, program bantuan modal kurang diminati gelendangan dan pengemis (Gepeng). Padahal, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang memiliki program pemberian modal agar mereka mandiri dan tidak kembali mengemis.
Pekerja Ahli Pertama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang Asep Riyadi mengatakan, setiap pagi pihaknya berkeliling untuk memberikan edukasi ke pemilik toko di Jalan Tuparev Karawang.
Baca Juga : Pemkab Bebaskan BPHTB Bagi Berpenghasilan Rendah
“Saya datangin bapak ibu kalau misalkan di depan toko bapak ada pengemis, ada yang membawa anak, ada yang mengotori toko, silahkan lapor ke saya langsung. Gepeng yang seperti itu tidak dibenarkan keberadaannya, karena memang mengganggu,” katanya, kepada Radar Karawang, Rabu (2/7).
Dijelaskannya juga, setiap gepeng yang terjaring pihaknya selalu memberikan edukasi kepada meraka yang diamankan. Pihak selalu menyampaikan bahwa apa yang dilakukan gepeng merupakan tindakan yang salah karena telah melanggar aturan.
Menurutnya juga, dalam menanggulangi masalah gepeng di Kabupaten Karawang Dinas Sosial Kabupaten Karawang memiliki program pemberian modal untuk mereka agar tidak kembali meminta-minta di jalanan. Program tersebut pertahun untuk 20 gepeng hingga 30 gepeng.
“Permodalan yang kami berikan berupa warung sembako dan usaha es teh. Namun, jarang sekali gepeng yang mau mengikuti program tersebut. Karena gepeng lebih suka meminta-minta,” paparnya.
Dijelaskannya juga, apabila pegeng mengikuti program pemodalan maka pihaknya akan memberikan pembinaan dan selalu melakukan monitoring agar mereka mandiri dan tidak kembali ke jalanan.
Tonton Juga : DONO, KOMEDIAN, DOSEN KILLER, AKTIVIS
“Tapi sejauh ini yang ada modal dan barang yang kami berikan malah dijual. Kalau sekarang masih banyak gepeng dan mengganggu kami mengucapkan permohonan maaf. Kami akan terus berupaya mencari solusi permasalahan ini,” tutupnya. (zal)