Pulihkan Ekonomi Lewat Takaran
BICARA UKURAN: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menjadi narasumber pada Hari Metrologi Dunia.
PURWAKARTA, RAKA – Perekonomian yang kokoh dapat dicapai, diantaranya dengan terwujudnya perlindungan konsumen. Salah satunya tercipta dengan adanya tertib ukur. Menurut Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika saat menjadi narasumber seminar nasional bertajuk Sinergi Metrologi Pulihkan Ekonomi Nasional, untuk mewujudkan tertib ukur diperlukan beberapa proses, salah satunya mempromosikan keberadaan metrologi kepada masyarakat luas.
“Sejak kewenangan metrologi beralih ke daerah, sejalan dengan program yang telah dilakukan sebelumnya yaitu mendekatkan pelayanan terpadu dari desa ke desa yang diberi nama gempungan, metrologi pun hadir dari desa ke desa untuk memberikan pelayanan tera dan tera ulang alat ukur,” ungkapnya pada acara yang diselenggarkaan secara daring oleh Direktorat Metrologi dan BSN di Aula Janaka, Komplek Perkantoran Pemkab Purwakarta.
Pada kesempatan tersebut, Anne memaparkan materi dengan topik Ceu Ati (Cek Ukuran Akurasi Timbangan) dan Tertib Ukur sebagai salah satu inovasi sesuai dengan visi Kabupaten Purwakarta mewujudkan perekonomian rakyat yang kokoh berbasis desa.
Kata dia, tujuan dibentuk pasukan Ceu Ati ini untuk meminimalisir kecurangan timbangan yang dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab, sehingga masyarakat yang berbelanja bisa merasa aman serta terlindungi.
“Peran pasukan Ceu Ati bertugas menyosialisasikan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat yang akan berbelanja, serta kepada para pedagang di pasar. Termasuk, mengkampanyekan pentingnya timbangan yang pas,” tuturnya.
Anne juga mangatakan bahwa hasil yang diperoleh adalah meningkatnya pelayanan tera secara signifikan yang artinya terjadi peningkatan jaminan kebenaran pengukuran dan terjadi peningkatan kepercayaan masyarakat dalam transaksi perdagangan. Outcome yang didapat juga berupa peningkatan indeks tertib ukur Kabupaten Purwakarta.
Selain itu, untuk mewujudkan masyarakat melek metrologi tidak berhenti dengan adanya ceu ati. “Baru-baru ini kami telah memberikan pelatihan kepada petugas SPBU untuk menjadi juru takar, Ini sebagai wujud bahwa pelaku usaha peduli metrologi peduli jaminan kebenaran ukuran,” ujarnya.
Narasumber lainnya pada seminar tersebut adalah Duta Pasar Rakyat Juara Provinsi Jabar Atalia Praratya, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan Kemendag Chandrini Mestika Dewi dan dipandu oleh Moderator Direktur Metrologi Rusmin Amin.
Kegiatan ini diikuti secara virtual oleh Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Direktur Metrologi Dirjen PKTN Kementerian Perdagangan, Kepala Badan Standarisasi Nasional, para kepala dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia, para kepala Unit Metrologi Legal di seluruh Indonesia, serta komunitas masyarakat yang peduli ukuran, takaran dan timbangan di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Metrologi Dunia (World Metrologi Day) 2021. (gan)