KARAWANG

Puluhan Atlet Bela Diri Bertanding di Karawang

TARUNG : Atlet bela diri terlihat tengah bertarung di Kabupaten Karawang.

KARAWANG, RAKA – Puluhan atlet bela diri mengikuti Mini Rumble Martial Arts Competition di Padepokan Judo Taruna Karawang, Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur. Kompetisi yang dikuti atlet bela diri dari berbagai kota ini digelar selama 2 hari berturut-turut sejak Sabtu (21/11).

Ketua Pelaksana Arnol Silalahi menyampaikan helatan ini merupakan kompetisi terbuka yang mempertandingkan sejumlah cabang olahraga bela diri yakni judo, kick boxing, muay thai, dan karate. Kegiatan ini juga sekaligus pelaksanaan kejuaraaan daerah (kejurda) Jawa Barat untuk bela diri sambo dan kurash. “(Peserta kompetisi) open, tapi kalu yang kejurda khusus Jawa Barat,” terangnya.

Arnol mengatakan, kompetisi ini bertujuan lebih memperkenalkan martial arts atau seni bel diri kepada masyrakat. Adapun kejurda sambo dan kurash menjadi agenda jelang dipertandingkannya 2 nomor cabang olahraga ini dalam Porda Jawa Barat untuk pertama kalinya pada 2022 nanti.

Mengenai masuknya sambo dan kurash sebagai cabang olahraga pada Porda Jabar mendatang, Arnol berharap hal ini menjadi kesempatan bagi Karawang untuk menambah mendali. Meski demikian, partisipasi para atlet dua olahraga bela diri ini dalam Porsa Jabar 2022 masih harus menunggu keputusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat pada awal Desember nanti.

Kompetisi ini juga menjadi upaya meyakinkan KONI Jabar bahwa 2 bela diri ini memiliki peserta yang banyak dengan pengurus cabang (pengcab) yang juga cukup banyak di berbagai kabupaten/kota.
Sedikirnya ada 11 pengcab aktif di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat.

“Yang pasti kita jaga kesehatan masing-masing, tetap kita jaga protokol kesehatan, kita tetap semangat di masa pandemi Covid-19 ini, tetap berprestasi di masa yang akan datang,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi) mengapresiasi kompetisi ini yang mempertandinkan berbagai macam cabang olahraga bela diri.
Menurutnya, Karawang menjadi contoh bagi semua bela diri di Indonesia untuk saling mendukung alih-alih saling menjatuhkan. “Kolaborasi bersama juga bagus, Karawang itu bisa menjadi contoh di seluruh Indonesia bahwa persatuan cabang olahraga bela diri itu penting,” tuturnya.

Krisna mengatakan, setiap bela diri itu tentunya bagus dari prespektif masing-masing pecintanya. Namun bela diri ini akan lebih indah dan lebih baik jika masing-masing dapat melepas egonya dan ada keinginan kumpul bersama. Kolaborasi event bersama seperti ini misalnya, tentu akan menghemat anggaran masing-masing pengcab bela diri.

Ia menambahkan, sejak 2 tahun lalu pihaknya telah melobi KONI untuk bisa mengakui eksistensi bela diri sambo.
Tentunya ia sangat bersyukur jika sambo disertakan dalam Porda Jabar setelah sebelumnya juga dipertandingkan dalam Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. “Tapi kalau hanya sebuah euforia saja dan tidak memaknai isi dari bela diri itu sendiri, ya tidak bagus, olahraga itu adalah alat pemersatu bangsa,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button