Puluhan Rumah Disapu Angin Kencang
KARAWANG, RAKA – Puluhan rumah di 8 kecamatan rusak akibat disapu angin kencang, Minggu (8/12) dan Senin (9/12). Akibatnya, 42 kepala keluarga (KK) dan 139 orang terkena dampak.
Curah hujan yang tinggi tidak hanya menyebabkan banjir dan juga longsor, tapi juga angin kencang. Terbaru, puluhan rumah rusak terdampak angin kencang yang terjadi pekan lalu.
Total 139 orang dari 42 KK yang terdampak. Korban tersebar di 8 kecamatan diantaranya, Desa Srijaya, Kecamatan Tirtajaya dengan jumlah 1 Kepala Keluarga dan 3 jiwa, Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta jumlah 22 KK dan 78 jiwa dan Desa Panyingkiran, Kecamatan Rawamerta jumlah 10 KK dan 35 jiwa, Desa Rangdumulya, Kecamatan Pedes jumlah 1 KK dan 2 jiwa.
Kemudian di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Tempuran jumlah 5 KK dan 10 jiwa, Desa Pajaten, Kecamatan Cibuaya jumlah 1 KK dan 1 jiwa, Desa Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya tidak ada KK dan jiwa yang terdampak, Desa Cicinde Selatan, Kecamatan Banyusari 1 KK dan 3 jiwa, terakhir di Desa Ciwulan, Kecamatan Telagasari dengan 1 KK dan 1 jiwa.
“Memang di tanggal 9 Desember terjadi curah hujan cukup tinggi di wilayah Karawang mengakibatkan TMA Cibeet mengalami kenaikan dan ada beberapa kejadian angin kencang yang mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan di 8 kecamatan,” kata Ferry Muharram, Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Kamis (12/12).
Akibat bencana tersebut sejumlah rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Saat ini telah disalurkan bantuan logistik yang diperlukan oleh masyarakat.
“Kebanyakan rusak ringan tapi ada juga yang sedang dan ringan dan sudah kita bantu terkait evakuasi serta pendistribusian bantuan darurat logistik. Warga tidak mengalami trauma walaupun terjadi secara tiba-tiba,” tambah Ferry.
Tidak hanya rumah saja yang terdampak, Ferry menyebut, saat kejadian pun terdapat pohon yang tumbang sehingga menghalangi akses jalan.
“TIM URC BPBD Karawang berkoordinasi dengan pihak desa setempat bersama masyarakat membersihkan sisa pohon tumbang yang masih menghalangi jalan dengan menggunakan alat mesin pemotong atau senso,” tutupnya. (nad)