Karawang
Trending

Susah Cari Kerja, Jualan Bendera Jadi Pilihan

KARAWANG, RAKA – Jelang semarak perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, deretan pedagang bendera merah putih mulai bermunculan di pinggir jalan.

Salah satunya adalah Pariz (20), pemuda asal Garut yang kini menggantungkan hidup dari berjualan bendera milik pamannya.

Lulusan SMA ini mengaku sudah lebih dari setahun kesulitan mencari pekerjaan tetap. Beberapa lamaran kerja yang ia kirimkan tak kunjung membuahkan hasil.

Baca Juga : Dua Bulan Nenek Masah Tinggal di Tenda Darurat

Alih-alih menyerah, Pariz justru memilih untuk tetap produktif dengan cara berdagang bendera menjelang 17 Agustus.

“Daripada nganggur, ya mending jualan bendera punya paman. Lumayan buat makan sehari-hari,” ujarnya saat ditemui di lapaknya di pinggir Jalan Tuparev, Karawang, Selasa (5/8).

Pariz menjajakan berbagai ukuran bendera merah putih dan umbul-umbul, dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp10 ribu untuk ukuran kecil, hingga Rp400 ribu untuk bendera ukuran besar dan kain dekorasi panjang.

Namun, tahun ini Pariz mengaku omzet dagangannya cenderung menurun dibandingkan tahun lalu.
Ia menyebut persaingan sesama pedagang semakin ketat, bahkan banyak wajah-wajah baru yang ikut membuka lapak musiman.

“Sekarang saingan makin banyak. Tahun kemarin sehari bisa dapet lebih, sekarang paling Rp50 ribu sampai Rp150 ribu sehari. Tapi ya Alhamdulillah masih bisa buat makan,” tuturnya dengan senyum pasrah.

Tonton Juga : BENDERA ONE PIECE, INI MAKNANYA

Meski pendapatan tak menentu, Pariz tetap bersyukur. Ia menyadari bahwa banyak pemuda seusianya yang memilih diam dan menggantungkan hidup pada orang tua. Sementara dirinya berusaha mandiri, meski hanya lewat berdagang musiman.

“Harapannya sih ke depan bisa punya kerjaan tetap, tapi kalau belum ada ya tetap berusaha jalanin yang ada,” ujarnya.(uty)

Related Articles

Back to top button