Purwakarta Punya Gedung IMC Dorong P3DN
PURWAKARTA, RAKA – Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, meresmikan Gedung Indonesia Manufacturing Center (IMC) yang terletak di Citeko, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta pada Senin, (14/10) secara virtual.
Agus menyebutkan bahwa IMC ditujukan untuk memandirikan industri permesinan dalam negeri. Ia menilai, IMC menjadi upaya meningkatkan daya saing dan menghasilkan produk mesin industri yang sebagian besar masih diimpor, sekaligus mendorong Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“IMC dapat menjadi katalisator program Machine Making Machine (3M) melalui kolaborasi penta-helix antara pemerintah, industri, perguruan tinggi, lembaga riset, dan masyarakat atau komunitas,” kata Agus saat peresmian Gedung IMC di Kabupaten Purwakarta, Senin (14/10).
Ia menyampaikan bahwa IMC akan menjadi pusat pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri yang dilengkapi sarana prasarana, kelembagaan, SDM, mesin dan peralatan, serta sistem information and communication technology (ICT) industri manufaktur.
Pada kesempatan itu, Agus mengatakan, Menteri Perindustrian juga mengeluarkan regulasi baru terkait pengenaan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib bagi 16 produk industri, dengan tujuan untuk memberikan jaminan kualitas pada masyarakat.
Kebijakan yang tertuang dalam skema Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) itu mengatur proses penilaian kesesuaian yang mencakup audit dan pengujian pada produk-produk yang memiliki dampak besar terhadap keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan.
“Hal ini merupakan instrumen penting dalam memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh industri akan memenuhi standar yang ditetapkan,” ucapnya.
Dirinya menyampaikan, untuk mendukung implementasi 16 peraturan tersebut, pihaknya telah menunjuk Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang terdiri dari 20 Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) dan 28 laboratorium penguji yang siap melakukan sertifikasi dan pengujian produk.
“LPK tersebut berperan penting dalam memastikan bahwa produk yang beredar di pasar telah memenuhi standar yang berlaku, serta memberikan jaminan kualitas kepada konsumen,” ungkap Agus.
Sementara itu, Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan mengatakan, Kecamatan Plered merupakan lokasi sentra industri keramik yang produknya telah menjadi komoditas ekspor per bulan.
Benni meyakini kehadiran pusat manufaktur Indonesia ini akan mampu lebih mendorong pengembangan produksi dan inovasi industri keramik di Kecamatan Plered dan industri-industri lainnya di wilayah Kabupaten Purwakarta.
“Keberadaan Indonesia Manufacturing Center ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi sektor industri, namun juga akan memberikan manfaat ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat di sekitarnya” pungkasnya. (yat)