Tikur Teror Pertanian di Kutawaluya

Petani Jaga Sawah Hingga Malam
KUTAWALUYA, RAKA – Tikus menjadi hewan yang menyebalkan bagi petani. Apalagi saat masa tanam dan panen. Jika lahan sawahnya tidak dijaga, bisa-bisa habis dilahap si pengerat.
Udin (45) petani Cibanteng, Kecamatan Kutawaluya, mengatakan, saat ini banyak warga berjaga hingga malam di sawah karena banyak tikus. “Saat cocok tanam sudah seperti kebiasaan petani Cibanteng, banyak yang jaga malam di sawah khawatir sawahnya diserang tikus,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Minggu (7/7).
Berbeda di Kutakarya, petani di sana lebih santai karena musuh alami tikus yaitu ganggarangan masih banyak berkeliaran.
Kartawi (60) warga Kutakarya mengatakan, ganggarangan adalah salah satu penyebab tanaman padinya tidak dimakan oleh tikus. Dia mengaku selama menanam padi di Dusun Krajan Timur, Desa Amansari, tidak pernah padinya dimakan tikus. “Alhamdulillah disini mah bagus terus, soalnya banyak ganggarangan. Kalau di kampung lain pas waktu sebar (tanam bibit padi) pasti kendalanya tikus,” jelasnya.
Ia melanjutkan, proses menanam bibit ke tandur selama 22 hari, jika sawah kering banyak burung merpati yang memakan bibit padi. “untung ada airnya, paling ada siput kecil-kecil doang. Kalau sawah kering pasti banyak burung merpati nih ke sawah,” katanya. (cr4)