HEADLINEPURWAKARTA
Trending

2.554 Jaring Apung Dibongkar di Waduk Cirata

RadarKarawang.id – Dianggap merusak kualitas air dan memperbanyak pertumbuhan eceng gondok, sebanyak 2.554 keramba jaring apung dibongkar di Waduk Cirata di Bandung Barat, Purwakarta dan Cianjur

Dansubsektor 2 Sektor 12 Satgas Citarum Harum Sertu Agus Bintoro mengatakan, penertiban KJA dilaksanakan di tiga lokasi yakni Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta dan Cianjur.

Kabupaten Bandung Barat dan Purwakarta menjadi fokus lokasi penertiban karena merupakan tempat pembangunan pembangkit listrik tenaga surya.

Baca juga: Duar..Smelter Meledak, Dua Buruh Monokem Tewas

Tahun depan, sebanyak 3.000 KJA akan dibongkar dan difokuskan di Cianjur karena lokasi itu memiliki jumlah KJA terbanyak di Waduk Cirata. Penertiban KJA akan dimulai setelah Idulfitri 2025.

Dikatakan Agus, jumlah KJA di Waduk Cirata saat ini mencapai 120.000 petak. Jumlah itu bertambah dibandingkan pada 2019 sebanyak 98.000 petak.

“Namun, sekarang banyak KJA yang mangkrak dan bangkrut karena banyak eceng gondok,” kata Agus kepada wartawan, Rabu (11/12/2024).

Menurut dia, kendala pembongkaran KJA pada tahun ini yakni banyak pemilik dari luar kota yang mengatasnamakan orang lokal.

Saat dicek, orang lokal hanya menjadi pengelola KJA, sedangkan modal pembangunan KJA berasal dari orang luar daerah.

Tonton Juga Konten Ini: Ngeri!! 100 Remaja Karawang Terinfeksi HIV

Penertiban KJA pada 2025 juga diutamakan terhadap pemilik luar tiga daerah tersebut. Selain itu, Satgas Citarum Harum juga mengutamakan pembongkaran jaring apung yang mangkrak.

Produksi Ikan Tawar Terbanyak

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta menyebutkan keramba jaring apung menyumbang produksi ikan air tawar terbesar di daerah tersebut.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta, Siti Ida Hamidah mengatakan bahwa saat ini kapasitas produksi ikan air tawar di wilayah Purwakarta mencapai 108.475 ton per tahun.

Ia menyampaikan produksi ikan air tawar itu dihasilkan melalui budidaya ikan air tawar di keramba jaring apung Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata.

Selain itu juga dihasilkan dari budidaya kolam air deras dan kolam air tenang yang tersebar di 17 kecamatan di seluruh wilayah Purwakarta.

Ida menyebutkan, dari total produksi 108.475 ton ikan air tawar, produksi terbesarnya dihasilkan dari ikan air tawar keramba jaring apung Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, yang mencapai 106.155 ton.

Kemudian produksi dari kolam air tenang sebanyak 1.887,50 ton, dan kolam air deras yang mencapai 432,87 ton. Budidaya kolam air tenang dan kolam air deras ini dikelola oleh 123 kelompok petani ikan air tawar.

“Produksi perikanan di KJA (keramba jaring apung) Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata masih menjadi paling besar,” katanya.

Untuk jenis ikan yang dihasilkan meliputi ikan nila, ikan mas, ikan bawal, dan ikan patin. Sementara melalui kolam air tenang dan kolam air deras, jenis ikan yang banyak dibudidayakan adalah jenis ikan Gurame,” kata Ida. (psn)

Related Articles

Back to top button