PURWAKARTA

Ada Janji yang tak Ditepati di Cipularang

Yahya

PURWAKARTA, RAKA – Seringnya terjadi kecelakaan di ruas Tol Cipularang menjadi perbincangan hangat. Mulai dari medan jalan yang menjadi penyebab hingga isu mistis beredar luas di kalangan masyarakat.

Kilometer 100 sampai 90 arah Bandung menuju Jakarta menjadi titik rawan kecelakaan. Belum lama ini masyarakat digegerkan dengan kecelakaan maut melibatkan 20 kendaraan di kilometer 91. Kecelakaan itu menambah daftar panjang riwayat kecelakaan maut Tol Cipularang.

Tingginya kecelakaan terjadi di ruas jalan bebas hambatan itu sering kali dikait-kaitkan dengan keberadaan petilasan Prabu Siliwangi di Gunung Hejo terletak di Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, tepatnya di sebelah kiri arah Bandung menuju Jakarta sekitar kilometer 97.

Juru Kunci Gunung Hejo, Yahya mengatakan, kecelakaan terjadi di ruas Tol Cipularang tidak ada kaitannya dengan keberadaan petilasan Prabu Siliwangi. Kecelakaan itu murni keselahan mereka yang kurang berhati-hari saat berkendara. “Jangan berani-berani menuding ke karomat (petilasan) Prabu Siliwangi, karena tidak ada kaitannya sama sekali,” tegas kakek akrab disapa ayah Yahya.

Namun, lanjut Yahya, sebelum pengerjaan pembangunan Tol Cipularang ada yang menjanjikan akan membangun akses jalan ke petilasan Prabu Siliwangi dan juga Musala di sana. Setelah selesai pengerjaan janji itu tidak ditepati.

Kemunginan, hal itu menjadi penyebab sering terjadi kecelakaan di Tol Cipularang di sekitar petilasan Prabu Siliwangi yang berada di puncak Gunung Hejo. “Kecelakaan itu kemungkinan peringatan agar janji yang dulu pernah diucapkan ditepati, hanya orang itu tidak sadar ke sana,” ujar kakek berusia 77 tahun itu.

Yahya mengaku, tidak mengetahui siapa yang mengucapkan janji itu, namun dia masih ingat betul pada waktu itu ada sekelompok orang datang ke rumah ingin mengetahui keberadaan Gunung Hejo.

Karena, lanjut Ayah, berdasarkan pengakuan dari mereka hasil peneropongan kondisinya gelap, sehingga pembangunan jalan tol digeser ke sebelah timur. “Saat diteropong juga katanya mereka mengaku melihat penampakan harimau berukuran besar dan ular berkaki,” kata Yahya.

Terlepas percaya atau tidak, Gunung Hejo memiliki cerita sejarah. Prabu Siliwangi sempat singgah di Gunung Hejo melakukan musyawarah di sana membahas soal akan ada perubahan alam bersama bala tentara.

Keberadaan petilasan Prabu Siliwangi saat ini sering kali disinggahi para perziarah dari berbagai daerah. Sudah sepantasnya jika lokasi itu dilestarikan dan dijaga keberadaannya.

Selain itu, Yaha berpesan, kepada para pengendara saat hendak melintas sekitar Gunung Hejo mengucapkan salam. “Ucapkan bismillahirrahmanirrahim, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ujar Yahya berpesan. (gan)

Related Articles

Back to top button