Banjir, OPD Harus Turun Tangan
PENGIKISAN : Salah satu pintu air irigasi di Purwakarta yang mengalami pengikisan saat diguyur hujan deras. Kondisi tersebut membuat warga panik karena takut pembagian air tidak stabil.
PURWAKARTA, RAKA – Masalah banjir di Purwakarta merupakan tanggung jawab bersama. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Purwakarta, Agung Wahyudin. “Masing-masing dinas memiliki tanggung jawab, begitu juga Distarkim memiliki tanggung jawab menangani saluran air,” Agung, Jumat (3/1).
Malam tahun baru lalu, banjir melanda Cileuncang. Bahkan tanggul pondasi berlokasi di Kampung Tegal Junti RT 02/04, Kelurahan Tegalmunjul, Kecamatan Purwakarta amruk. Akibatnya dua rumah terendam dan satu rumah nyaris hanyut.
Agung menambahkan, kondisi tersebut diharapkan tidak kembali terulang ketika Purwakarta kembali diguyur hujan deras. Tentu perlu adanya terobosan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat melalui intansi terkait. “Jadi jangan saling salah menyalahkan. Tapi ini tanggung jawab semua, misal saluran itu tanggung jawab di kami, lalu Bina Marga tanggung jawab soal selokan yang ada di pinggir jalan, kemudian ada Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) bertugas pelihara drainase dari sampah-sampah, intinya harus saling melengkapi,” kata Agung.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Purwakarta, bencana alam terjadi di delapan titik pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12) lalu.
Pergerakan tanah terjadi di Kampung Tegaljunti RT 02/04, Kelurahan Tegalmunjul, Kecamatan Purwakarta, pintu air Curug Cibueuk Jalan Kolonel Rahmat terjadi pengikisan tanah mengakibatkan pondasi tanggul irigasi jebol. Akibatnya, dua rumah milik warga terendam dan satu rumah terbawa arus.
Pengikisan tanah juga terjadi di Kampung Margasari RT 09/04, Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, tebing setinggi tujuh meter longsor menimpa rumah milik warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Sementara banjir terjadi di RT 10-13 Rw 04-05, Desa Hegarmanah, Kecamatan Babakancikao. Masjid, jembatan dan rumah warga ikut tergenang air.
Hal serupa juga terjadi di empat lokasi lain, yaitu di Perumahan Bumi Jaya Indah RT 14/04, Kelurahan Munjuljaya dan di Jalan Lodaya, Kampung Bojong RT 35/05, Kelurahan Nagrikidul, Kecamatan Purwakarta.
Kemudian Kampung Babakan Peuteuy RT 24/RW 02, Desa Citalang Kecamatan Purwakarta, dua rumah terendam setinggi paha orang dewasa dan dua kolam pemancingan hanyut.
Lalu di Perum Pesona Jati Indah, Cibungur (depan stasiun) dengan ketinggian air masih sebatas pinggang. Rumah yang terendam kurang lebih 15 KK, sebagian warga dievakuasi di masjid terdekat dan warga masih banyak yang tinggal di dalam rumah, selanjutnya upaya evakuasi warga akan dilakukan.
Bahkan DPKPB juga evakuasi sepeda motor yang hanyut terbawa arus di Kamlung Selabaya Girang, Desa Pasawahan Anyar, Kecamatan Pasawahan. “Bencana alam itu terjadi di penghujung tahun, untuk di awal 2020 ini tidak ada, mudah-mudahan tidak terulang,” ujarnya. (gan)