PURWAKARTA

Bencana Kebakaran Paling Dominan

Kepala DPKPB Purwakarta
Wahyu Wibisono

Tantangan Mitigasi Bencana 2021

PURWAKARTA, RAKA – Sepanjang 2020, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta mencatat bencana alam yang terjadi didominasi kebakaran.

Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan, kebakaran terjadi paling banyak di wilayah Kecamatan Purwakarta, karena jumlah penduduknya lebih padat dibanding kecamatan lain. Penyebab dari kebakaran masih terbanyak karena kelalaian manusia atau human error. “Jadi, jelas (bencana kebakaran) ini tantangan kami dalam mitigasi bencana,” ujarnya.

Namun begitu, dari peristiwa kebakaran tersebut tidak ada satupun warga atau pemilik rumah meninggal dunia, hanya ada dua orang mengalami luka berat, serta dua orang yang mengalami luka ringan. Dengan total taksiran kerugian dari kasus kebakaran yang mencapai 55 persen sekitar Rp3 miliar.

Setelah kebakaran, kasus terbanyak kedua adalah bencana tanah longsor dengan persentase sebesar 33 persen. Peristiwa ini terjadi di wilayah dataran tinggi seperti di Kecamatan Pondoksalam, Wanayasa, Kiarapedes dan Kecamatan Bojong. Meski begitu, ada juga terjadi di wilayah yang konturnya datar, seperti Kecamatan Purwakarta, Cibatu, Campaka, Bungursari dan Kecamatan Babakancikao.
“Wilayah lainnya terjadi angin puting beliung sebesar 12 persen. Alhamdulillah Purwakarta sampai sekarang tak ada banjir dan kekeringan.

Kalau terjadi banjir itu hanya sesaat ketika hujan deras di daerah tertentu serta karena drainase yang tak lancar,” kata Wibi. Sementara kasus kekeringan bisa diatasi, lantaran pihaknya membantu menyuplai 45 ribu liter air dan semuanya anggaran dari APBD dengan membeli air dari PDAM. Peristiwa sepanjang 2020 menurutnya, menjadi pembelajaran kepada masyarakat. Upaya pencegahan dan kesiapsiagaan sangat dibutuhkan dalam pengurangan risiko bencana.

Dijelaskannya pula, sepanjang 2020 peristiwa kebencanaan cenderung menurun. Pada tahun kemarin pihaknya lebih fokus pada bencana non alam, yakni Covid-19. “Mungkin sama dengan daerah lain yaitu dinas kami menjadi sekretariat Covid-19. Wabah corona di Purwakarta pertama kali muncul pada 14 Maret 2020 dan sampai saat ini belum mereda,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button