PURWAKARTA, RAKA – Ayi Rosid (40) seorang warga Kampung Patrol, Desa Bojongtimur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta tengah merasakan kebahagiaan. Pasalnya, rumah tidak layak huni milik pria yang berprofesi sebagai penjual kerupuk keliling itu telah dirobohkan untuk disulap menjadi rumah baru. Diketahui, pria yang akrab disapa Mang Ayi itu tinggal bersama istri dan ke empat orang anaknya yang masih kecil. Mereka menempati rumah yang sudah reot dan lapuk termakan usia. Bahkan, rumah yang hanya terbuat dari ayaman bambu itu nyaris roboh sehingga sudah tak layak untuk dihuni. Adapun pembangunan yang dilakukan merupakan hasil kolaborasi Jabar Bergerak, Baznas, Gerakan Pramuka Kwarda Jabar, TNI-Polri, Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan pemerintah Desa Bojongtimur.
Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Purwakarta, Yayang Gilang Sonjaya menjelaskan bahwa pemberian bantuan tersebut dilakukan atas keprihatinan. Sebab setelah ditelusuri, penerima merupakan warga yang telah bertahun-tahun tinggal di gubuk yang sangat tidak layak untuk dihuni. “Atas keprihatinan itu, Jabar Bergerak Kabupaten Purwakarta menyalurkan program bedah rumah ini, kita dibantu Polsek Bojong, Resimen Brimob Polri, Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad, Kodim 0619/Purwakarta dan Pemerintah Kecamatan Bojong serta Pemerintah Desa Bojongtimur,” ucapnya pada Sabtu (10/8).
Gilang mengungkapkan bahwa program bedah rumah tersebut bernilai sebesar Rp25 juta. Melalui program itu, pihaknya mengupayakan tempat tinggal yang lebih layak untuk Mang Ayi beserta keluarga. “Kegiatan ini tidak akan berjalan tanpa ada dukungan dari sejumlah pihak yang membantu proses pembangunan, semoga kedepan ini bisa berlanjut,” ungkapnya.
Menurutnya, bedah rumah ini bentuk nyata dari kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk membantu sesama. Program itu dirinya sebut merupakan program dari warga untuk warga. “Membangun negeri ini diperlukan bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat. Makanya, saya sebut program bedah rumah ini dari warga untuk warga Jawa Barat, khususnya Warga Purwakarta,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Desa Bojongtimur, Dedi Junaedi mengaku ikut merasakan kebahagiaan Mang Ayi yang akan segera memiliki rumah baru. Sebab sebelumnya, kondisi tempat tinggal yang di diami Mang Ayi bersama istri dan ke empat anaknya itu cukup memperihatinkan, dimana rumah tersebut sudah tampak usang dan lapuk. “Kondisi rumah seperti sudah hampir roboh atapnya lapuk karena di makan usia, makanya kita optimalkan ini untuk cepat karena takut berbahaya juga, apalagi saat musim hujan dan angin kencang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bedah rumah yang dilakukan sangat membantu, terutama terhadap masyarakat yang membutuhkan. “Bedah rumah ini sekaligus menumbuhkan kembali budaya gotong-royong dan kepedulian kepada sesama masyarakat yang saling membutuhkan,” tambahnya. (yat)