PURWAKARTA

Bisnis Ikan Cupang di Purwakarta Makin Menggeliat

KONTES : Suasana kontes ikan cupang yang digelar secara virtual oleh Betta Tunas Purwakarta.

PURWAKARTA, RAKA – Bisnis ikan cupang di Kabupaten Purwakarta diprediksi semakin berpeluang untuk lebih berkembang. Salah satu pemicunya adalah kesuksesan kontes ikan cupang perdana yang digelar secara virtual oleh Betta Tunas Purwakarta, Sabtu (6/2) hingga Minggu (7/2).

Bertempat di Sadang Terminal Square (STS) Purwakarta, kontes bertajuk National Betta Virtual Contest tersebut diikuti ratusan peserta yang didominasi dari berbagai wilayah di Pulau Jawa. Sebut saja, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Bandung, Cirebon, Pati, Kudus, Pekalongan Semarang, dan lainnya.

Karena digelar virtual, para peserta menitipkan ikan cupang jagoannya kepada para agen. Jumlahnya ada 10, di mana para agen ini dipercaya untuk menghandel atau menangani cupang yang dilombakan.
Meski begitu, para peserta tetap bisa mengikuti jalannya penilaian secara live streaming melalui Instagram, Facebook, maupun kanal YouTube bernama Bandung Lautan Betta.

Para jurinya pun telah berpengalaman di berbagai even nasional. Sehingga dijamin proses penilaian berlangsung fair sekaligus dapat disaksikan langsung para peserta secara virtual.

Ketua Panitia National Betta Virtual Contest, Hamada Djauhari mengatakan, pihaknya bersyukur dapat menyelenggarakan kontes ini meski secara virtual. “Pandemi belum usai, meski begitu jangan dijadikan alasan untuk tidak produktif. Berkat dukungan semua pihak, akhirnya kontes cupang perdana bisa digelar di Purwakarta,” ujarnya di lokasi, Minggu (7/2).

Hamada menegaskan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan cukup ketat pada kontes tersebut. Mulai dari membatasi jumlah orang di area kontes, mewajibkan penggunaan masker dan hand sanitizer plus menyediakannya, hingga berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “Ada 43 kelas yang dilombakan, di mana tiap-tiap kelas akan diambil pemenang 1, 2, dan 3. Adapun hadiahnya berupa piala dan uang dengan nilai total puluhan juta rupiah. Khusus juara 1 berhak mengikuti babak grand champion tingkat nasional diadu dengan para jawara dari berbagai wilayah se-Indonesia,” kata Hamada.

Ditemui di lokasi yang sama, salah satu agen yang juga sesepuh pecinta dan peternak cupang, Yuli Lengkong Omah, mengapresiasi panitia yang sukses menyelenggarakan kontes cupang perdana. “Meski digelar virtual, namun antusias peserta sangat tinggi. Saya prediksi ini akan menjadi event tahunan,” ujarnya.

Yuli yang merupakan agen asal Semarang ini juga menyebutkan, kelas lomba yang paling menarik di kontes tersebut. “Jenis plakat warna bebas gelap, ini kelas neraka. Para ikan jawara bertarung di kelas ini. Kriteria penilaiannya adalah keindahan, warna, dan performa,” ujar Yuli.

Lebih lanjut Yuli menyebutkan, ikan juara otomatis akan mendongkrak harga jual cupang. Terlebih, cupang tersebut bisa dijadikan indukan dan 70 persen anakannya adalah calon juara. “Di sinilah bisnis sebenarnya. Cupang yang harga awalnya hanya Rp300.000 bisa menjadi jutaan rupiah apabila menjadi juara. Dan bila menjadi indukan bisa menghasilkan 200-300 ekor cupang calon juara,” kata Yuli.

Berdasarkan pengalamannya, Yuli juga memprediksi bisnis cupang di Purwakarta akan semakin berkembang. “Biasanya kalau satu daerah sudah berhasil menggelar kontes maka bisnis cupang di daerah itu juga ikut terdongkrak. Sehingga bisnis cupang ini menjadi bisnis yang menjanjikan,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button