PURWAKARTA

Bocah Kecanduan Hirup Bensin

PURWAKARTA, RAKA – Seorang anak berumur 12 tahun di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari.
Bocah berinisial IG itu kerap mencium aroma bensin dengan cara mengisi bensin ke dalam botol plastik. Hal itu sudah dilakukannya selama tiga tahun.
“Sudah jalan tiga tahun, dari dia kelas 3 Sekolah Dasar. Saat itu masih umur 9 tahun, sekarang anak tuh sudah usia 12 tahun,” kata Acah Wiharsi (45), orang tua dari IG.
Acah mengatakan, jika IG tidak menghirup aroma bensin, maka sang anak akan mengamuk. “Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur. Kalau enggak dikasih nanti dia (IG) marah-marah,” katanya.
Ia mengaku bahwa selama IG kecanduan aroma bensin, Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta baru mendatangi ke kediamannya satu kali. “Waktu itu pernah sekali, cuman yah dikasih tahu aja untuk tidak hirup aroma bensin. Habis itu sudah enggak pernah ada datang lagi,” katanya.
Kebiasaan mencium aroma bensin tersebut berawal saat sang ayah menyuruh IG untuk membeli bensin eceran. “Jadi ayah tuh montir, suka suruh anak beliin bensin, jadi setiap pulang ke rumah tuh, bensin suka dihirup,” katanya.
Acah menyebutkan bahwa IG telah menjalani berbagai cara pengobatan. Mulai dari pengobatan umum ke Puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, hingga saat ini IG tengah menjalani pengobatan alternatif. “Sudah ke dokter itu ke puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, dikasih obat keras untuk saraf, tapi belum ada perubahan. Tapi pas jalanin pengobatan alternatif sekarang sudah mendingan,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengobatan alternatif tersebut baru diketahui setelah berkenalan dengan salah satu tokoh masyarakat Purwakarta, yakni Saiful Bahri atau kerap disapa dengan Om Zein.
“Jadi untuk pengobatan sudah kami tanggung, anak ini sudah melakukan pengobatan alternatif di terapis Kang Haris. Alhamdulillah, baru tiga minggu berjalan sudah ada perubahan,” kata Zein.
Perubahan yang dimaksud, bahwa IG kini sudah mengurangi mencium aroma bensin. “Jadi kalau sebelum pengobatan itu, IG selau bawa-bawa botol isi bensin yang enggak pernah dilepas. Sekarang sudah dikurangi, jadi kalau mau ke masjid itu dilepas. Ada lah sekitar 3-4 jam untuk lepas dari mencium aroma bensin,” katanya.
Kebiasaan mencium aroma bensin yang dilakukan oleh IG membuat dirinya berhenti sekolah. IG hanya menjalani pendidikan hingga kelas 3 sekolah dasar. Namun, IG mengaku ingin segera masuk sekolah bila sudah sembuh dari kecanduan mencium aroma bensin. “Jadi si anak ini berhenti sekolah, malu katanya. Tapi pengen balik sekolah lagi kalau sudah sembuh,” sambungnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button