BUMN Ramai-ramai Urus Eceng Gondok
PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah BUMN klaster infrastruktur dan energi melakukan penandatanganan komitmen bersama pengelolaan sampah di Waduk Jatiluhur, khususnya eceng gondok yang selama ini menjadi gulma di perairan tersebut.
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis konservasi tersebut merupakan bagian dari upaya BUMN dalam menjaga keberlangsungan ekosistem dan alam di Indonesia dan khususnya memelihara Waduk Jatiluhur agar tetap terjaga fungsinya.
Dalam keterangannya, Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko Jasa Tirta II Indriani Widiastuti mengatakan, selama ini Jasa Tirta II menghadapi permasalahan eceng gondok yang masif di Waduk Jatiluhur.
“Di Waduk Jatiluhur yang luasnya 8.300 hektar ini setelah dimapping luas eceng gondoknya ada sekitar 300 hektar yang seharusnya bisa dimanfaatkan tetapi itu menjadi gulma dan kemudian mengganggu kualitas air dan mengancam produksi listrik di perusahaan kami. Nah masalah ini yang harus kita selesaikan,” katanya.
Menurutnya, BUMN bersama ESQ Kemanusiaan akan melakukan terobosan, perbaikan dengan mengolah gulma eceng gondok sebagai limbah organik di Waduk Jatiluhur ini menjadi pupuk humus aktif dan pupuk cair yang akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar waduk, juga dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang akan berwisata di Waduk Jatiluhur.
“Untuk itu, Direksi Jasa Tirta II dan representasi BUMN klaster infrastruktur energi melakukan penandatanganan komitmen bersama pengelolaan sampah di Waduk Jatiluhur, khususnya eceng gondok. Kerjasama pengelolaan sampah terintegrasi ini akan berfokus pada program TJSL BUMN yang berkomitmen untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi bagi lingkungan,” kata Indriani.
Tak hanya itu, puluhan BUMN tersebut juga melakukan ikrar bersama untuk terus menggalakan program dekarbonisasi dengan sesegera mungkin mengurangi emisi karbondioksida untuk menyelematkan bumi dari perubahan iklim melalui penanam bibit pohon dan penebaran 15 ribu kilogram benih ikan di Waduk Jatiluhur.
Di sisi lain, Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh BUMN dalam program ini. Menurutnya, program-program TJSL yang dilaksanakan BUMN perlu disinergikan sehingga menghasilkan dampak yang signifikan untuk masyarakat dan lingkungan serta menciptakan rasa harmonis antar BUMN.
Sementara, Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono dalam keterangannya mengatakan,
subtansi dari kerjasama ini adalah BUMN bisa menanfaatkan aset yang ada di lingkungan BUMN untuk sektor lain di masyarakat.
“Kalau eceng gondok ini dikelola menjadi pupuk sudah jelas kemanfaatannya untuk para petani yang membutuhkan. Nanti akan kita ukur sejauh mana petani yang berhak menerima manfaat. Pada lingkungan sekitar perusuhaan kah atau pada skala ekonomi tertentukah,” kata Edi.
Yang jelas, lanjut Edi Eko, TJSL ini akan berfokus pada tiga hal yaitu pendidikan, lingkungan hidup dan pengembangan UMKM. “Seperti yang diisyaratkan oleh Menteri BUMN,” ujarnya. (gan)