Cuaca Pengaruhi Harga Cabai Rawit
JUAL CABAI : Pedagang cabai di Pasar Cikopo saat menunggu konsumen.
PURWAKARTA, RAKA – Harga komoditas jenis cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Purwakarta alami kenaikan signifikan sejak beberapa pekan terakhir. Bahkan kini harganya makin pedas yaitu tembus diharga Rp100 ribu dari awal Rp40 ribu per kilogramnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) UKM Kabupaten Purwakarta, Wita Gusrianita menyebut, naiknya harga komuditas cabai dipucu oleh faktor cuaca. “Cuaca sangat berpengaruh,” kata Wita, melalui pesan singkatnya, Rabu (22/1).
Dengan demikian, kata dia, harga komuditas cabai diprediksi kembali normal setelah musim penghujan berlalu. “Yang pasti setelah melewati musim hujan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Radar Karawang, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta kian melonjak. Bahkan kini sudah tembus Rp100 ribu per kilogramnya.
Seperti terpantau di Pasar Baru Citeko Kecamatan Plered. Para pedagang sayuran mengatakan, kian hari harga komuditas cabai terus merangkak naik. Salah seorang pedagang sayuran di pasar tersebut, Piat (37) mengatakan, harga cabai rawit merah terus naik dari awal harga awal Rp40.000 sampai Rp80.0000 kini tembus Rp100 ribu perkilogramnya.
Sementara harga bawang yang semula harganya dari Rp24.000 naik menjadi Rp32.000 per kilogram untuk bawang putih, dan bawang merah Rp24.000 menjadi Rp32.000 per kilogram. “Iya tiap hari terus naik harganya,” ujar Piat kepada Radar Karawang ditemui di lapak jualnya di Pasar Citeko Plered, belum lama ini.
Pedagang yang sudah puluhan tahun menggeluti usaha jual sayuran itu pun menjelaskan, tidak hanya cabai rawit merah, cabai merah dan cabai merah keriting juga mengalami hal serupa. “Cabai merah dan cabai merah keriting saat ini Rp80.000, naik dari harga sebelumnya Rp28.000 per kilogram,” katanya.
Meski begitu, dirinya menjelaskan, tingginya harga tak berpengaruh besar terhadap penjualan, sebagai antisipasi. Ia mengaku, tak begitu banyak menyetok barang tersebut. “Kebanyakan yang beli pelanggan biasa yang datang mereka pun sudah tau harganya naik sejak beberapa minggu terakhir,” kata Piat. (gan)