PURWAKARTA

Dinas Damkar Kewalahan

Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono

PURWAKARTA, RAKA – Mewabahnya kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Purwakarta membuat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta keteteran. Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengaku, dua pekan terakhir merupakan waktu yang membuatnya keteteran. Selain kasus konfirmasi positif covid-19 meningkat, angka kematian pun cenderung naik.

Di sisi lain, perlengkapan yang ada jumlahnya minim. Misalnya, alat pelindung diri (APD) untuk para petugas pemakaman dan penyemprotan disinfektan. “Hampir setiap saat ada yang meninggal. Selaku OPD yang mensupport Satgas dalam hal pemakaman, kami memang sudah kewalahan. Apalagi stok APD yang ada sudah habis,” ujar Wahyu, Senin (5/7).

Sejauh ini, pihaknya terus berupaya supaya kelengkapan APD ini bisa terpenuhi. Misalnya, meminta bantuan ke Dinas Kesehatan dan pihak lain dengan harapan bisa membantu dalam hal penyediaan APD.
“Alhamdulillah, hari ini kami mendapat bantuan APD dari beberapa OPD. Tadi sudah ada 8 dinas yang support. Masing-masing menyumbangkan 10 APD. Ini sangat membantu petugas, terutama mereka yang membantu proses pemakaman jenazah covid-19,” kata dia.

Terkait habisnya stok APD sebelumnya, Wahyu menjelaskan, karena dalam proses pemakaman jenazah APD ini hanya digunakan sekali pakai untuk kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar. Di sisi lain, dalam satu kali prosesi pemakaman minimalnya 10 APD yang digunakan. Jadi, kalau dalam satu hari ada lima korban meninggal dunia maka ada 50 APD yang dimusnahkan.
“Sekali pemakaman, itu minimal 10 APD keluar. Dengan rincian, 4 APD untuk petugas yang menggotong peti, 2 APD untuk petugas yang menyemprot disinfektan, sisanya jika ada keluarga yang ikut dalam pemakaman,” ujarnya.

Untuk pemenuhan stok APD, kata dia, selain bantuan dari OPD pihaknya telah meminta bantuan ke beberapa perusahaan. Apapun bantuan dari mereka, pastinya akan diterima dengan senang hati. Namun pihaknya menyarankan bantuannya berupa APD atau alat penyemprot disinfektan. “Karena dua jenis itu yang kita pergunakan pada saat ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, sejauh ini jajaran pemerintahan turut berjibaku untuk melakukan serangkaian upaya penanggulangan. Bahkan pihaknya bersyukur karena upaya pencegahan ini juga dilakukan secara guyub bersama seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali jajaran pegawai pemerintahan. (gan)

Related Articles

Back to top button