Entis Jabat Ketua PA GMNI Purwakarta

NKRI HARGA MATI : PA GMNI Purwakarta menyatakan sikap siap menjaga keutuhan NKRI.
PURWAKARTA, RAKA – Sekretaris DPC PDIP Purwakarta Entis Sutisna diputuskan menjadi Ketua PA GMNI Kabupaten Purwakarta untuk periode 2019-2024. Hal tersebut hasil Konferensi Cabang Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kabupaten Purwakarta.
Agenda yang digelar di Kitchenery Cafe and Resto, Purwakarta, akhir pekan lalu itu, dipimpin langsung oleh Ketua DPD PA GMNI Jawa Barat, Abdy Yuhana.
Abdy mengatakan, PA GMNI Purwakarta hendaknya dapat berperan aktif dalam segala bidang dan bisa berkonstribusi untuk kepentingan masyarakat. “Para alumni GMNI harus bisa menjadi pendukung program pemerintah pusat dan daerah yang membela kepentingan rakyat,” katanya.
Selain itu, para alumni juga diharapkan bisa memberikan masukan bilamana ada program yang tidak bisa berjalan dengan baik. “Jangan ragu juga untuk melakukan kritik yang konstruktif bilamana terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pengelolaan pemerintahan dan anggaran,” kata Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu.
Sementara, Ketua PA GMNI Purwakarta terpilih, Entis Sutisna menyampaikan, pihaknya segera menggelar konsolodiasi dan pemetaan permasalahan sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan keadilan khususnya di wilayah Purwakarta. “Ini menjadi hal penting sebelum kita memberikan masukan atau mengkritisi kepada par pemangku kebijakan,” kata Entis.
Sementara, terkait persoalan ancaman keutuhan berbangsa dan bernegara yang belakangan ini muncul dan ditenggarai ingin mengganti ideologi negara Pancasila dengan ideologi lain, ia memandang bahwa semua komponen bangsa, para tokoh dan masyarakat harus menyadari bahwa bangsa dan negara Indonesia didirikan atas dasar perjuangan dan kesepakatan para tokoh yang digali dari berbagai ragam akar budaya, suku, agama dan kepentingan yang ada di masyarakat nusantara, sehingga menjadi negara Indonesia dengan dasar Pancasila. “Kita selama ini begitu selaras dan damai menjadi sebuah negara kesatuan dengan berbagai macam perbedaan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Maka janganlah kita mudah terprovokasi dan termakan dengan isu dan ajakan yang pada akhirnya hanya akan memecah belah bangsa ini,” ujarnya.
Menurutnya, jika bangsa Indonesia pecah belah, maka rakyatlah yang akan menanggung akibat dan kerugian. “Maka sebelum terjadi, marilah kita saling membuka diri memaafkan dan menyadari untuk tetap bersatu mengedepankan kepentingan persatuan bangsa dan negara Indonesia,” ucapnya.
Dia mengatakan, negara jangan kalah dan jangan ragu untuk menumpas radikalisme dan separatisme serta masyarakat jangan takut untuk menyuarakan dan melawan.
Di tempat yang sama, Sekjen DPP PA GMNI, Ugik Kurniadi mengatakan, bahwa alumni GMNI harus bisa mewarnai dalam segala lini di masyarakat, berbagai lembaga atau organisasi, dan pemerintahan.
Peran aktif alumni GMNI sebagai garda terdepan untuk bisa berbaur dan mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan marhaenisme sebagai jiwa kerakyatan untuk terus berjuang bersama rakyat untuk memperkecil kemiskinan dan memerjuangkan keadilan. “Sekecil apapun peran di masyarakat maka itulah pilihan terbaik, dari pada kita hanya menjadi masalah membuat susah rakyat dan negara,” katanya. (gan)