Purwakarta

Flashmob Cara PKS Rebut Simpati Masyarakat

PURWAKARTA, RAKA – Berbagai cara dilakukan partai politik untuk meningkatkan elektabilitas. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Purwakarta melakukan flashmob untuk mensosialisasikan partainya kepada masyarakat.

Pileg tahun 2014 lalu PKS Purwakarta sama sekali tidak memiliki anggota dewan yang diusungnya. Meski demikian hal tersebut bukan menjadi penghalang untuk bisa menetapkan target perolehan kursi sebasar-besarnya.

Sebelumnya Radar karawang memberitakan target pileg tahun ini 7 kursi, namun di sela-sela acara flashmob, pengurus DPD PKS Purwakarta menargetkan 9 kursi. “Sesuai dengan arahan pusat, (target dinaikan) karenanya kita terus melakukan sosialisasi,” kata Ketua DPD PKS Purwakarta, KH Hasan Sobari, Lc di Kantor DPD PKS Purwakarta, Jalan RE Martadinata, Purwakarta, Minggu (3/2).

Ia menyampaikan, flashmob digelar tepat di depan Kantor DPD PKS Purwakarta dengan melibatkan ratusan kader. “Alhamdulillah ada 150-200 kader dan simpatisan PKS yang ikut memeriahkan flashmob,” ujarnya.

Ada yang membentangkan spanduk dan poster, ada pula yang membagi-bagikan flyer PKS. Mereka juga mengenakan pakaian dan atribut PKS. “Mudah-mudahan pesannya tersampaikan,” ujarnya.

Lebih lanjut Hasan mengatakan, target nasional yang ditetapkan DPP PKS adalah mampu meraih 12 persen. “Kami siap menyukseskan, terlebih kami punya program andalan di mana salah satunya adalah RUU penghapusan pajak motor dan SIM berlaku seumur hidup,” katanya.

Hal tersebut diamini Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian yang turut hadir pada kegiatan flashmob tersebut. “Ini demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bailout Century siapa yang diuntungkan? Orang kaya. Lalu Tax Amnesty, pajak siapa yang diampuni? Jawabannya sama, orang kaya,” katanya.

Tapi kalau RUU penghapusan pajak dan SIM seumur hidup disahkan, kata Pipin, masyarakat menengah ke bawah akan merasakan manfaatnya. “Misalnya pajak Rp360 ribu per tahun bisa dimanfaatkan untuk beli susu atau daging 3 kilogram. Selain itu bisa hemat biaya, hemat waktu, dan hemat emosi,” ujarnya.

Perlu diingat, sumbangsih dari pajak motor dan pembuatan SIM hanya 7-12 persen saja. “Ini bisa diganti dengan meningkatkan pemasukan pajak dari golongan orang kaya,” ucapnya. (gan)

Related Articles

Back to top button