Guru MDTA Godok Kurikulum
MENYIMAK : Peserta workshop kurikulim Diniyah Takmiliyah Awaliyah serius menyimak materi yang disampaikan narasumber. Peserta yang lebih dari 100 orang itu kompak untuk meningkatkan kualitas DTA di Purwakarta.
PURWAKARTA, RAKA – Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Bungursari melangsungkan kegiatan Workshop Pengembangan Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran bagi seluruh guru Madrasah Diniyyah Takmiliyah Awaliah (MDTA) di wilayah kerja kecamatan Bungursari.
Bertempat di ruang kelas MDTA Miftahul Ulum Ciwangi, kegiatan workshop ini diikuti oleh 103 orang peserta dengan menghadirkan 3 (tiga) narasumber yakni Tuti Herawati sebagai Pengawas Bina, Usep Saepul Mufti yang juga sebagai Pengawas PAI dan Enung Siti Nurjanah yang juga merupakan Bidang Kurikulum FKDT Kabupaten Purwakarta.
Ketua FKDT Bungursari, Abu Hanifah mengatakan, memahami kurikulum MDTA sebagai acuan pokok dalam melaksanakan proses pembelajaran di madrasah diniyah adalah hal penting yang harus dikuasai para guru di Madrasah Diniyah Takmiliyya Awaliyah. “Terlebih dengan latar belakang pendidikan guru-guru MDTA yang beragam,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, agenda workshop ini menjadi prioritas program FKDT Bungursari di awal semester 2 tahun ajaran 2019-2020 ini. Sementara Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta, Maman Rahman menyampaikan, rasa bangga dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan workshop kurikulum ini. “Harapannya kegiatan semacam ini menjadi agenda FKDT kabupaten agar dapat dilaksanakan di seluruh FKDT kecamatan di Kabupaten Purwakarta,” imbuhnya.
Workshop tersebut mengupas tentang kebijakan kurikulum MDTA, konsep dasar dan standar isi kurikulum MDTA serta penyusunan perangkat pembelajaran guru berupa kalender pendidikan masing-masing MDTA, analisis hari belajar efektif, dan program semester dua pada tahun ajaran 2019-2020. “Semoga semangat belajar dan semangat berkarya guru-guru MDTA ini mengawali berjayanya kembali pendidikan agama di madrasah diniyyah,” pungkasnya. (ris)