
PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah pembudidaya ikan di sekitar Waduk Cirata yang berada di wilayah Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta dikumpulkan dan diajak untuk digabungkan dalam sebuah wadah bernama Paguyuban Petani Ikan Cirata Purwakarta atau PPICP.
Hal tersebut diinisiasi oleh eks anggota Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Yadi Nurbahrum. Setelah berhenti menjabat, dirinya masih terus aktif melakukan aktivitas-aktivitas sosial bersama masyarakat. Khususnya, bersama masyarakat di Kecamatan Maniis.
Dikatakan Yadi, paguyuban tersebut sengaja dibentuk untuk menjadi wadah silaturahmi antar warga Maniis. Mengingat, mayoritas penduduk di wilayah ini berprofesi sebagai petani ikan Kolam Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata.
“Dibentuknya paguyuban petani ikan ini mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama dalam menjaga pengelolaan KJA, yang selama ini mnjadi mayoritas sumber mata pencaharian masyarakat di wilayah Kecamatan Maniis,” ucapnya, Sabtu (7/9).
Adapun tujuan utama pembentukan paguyuban, sambung dia, adalah memperkokoh silaturahmi antara sesama petani ikan. Selain itu, ia berharap dengan adanya paguyuban dapat membangun kesadaran para petani KJA untuk ikut menjaga kebersihan dan melestarikan Waduk Cirata. Termasuk, menata KJA dengan rapi agar tidak semrawut.
“Hal ini perlu dilakukan sehingga keberadaan KJA terlihat lebih rapi dan ramah lingkungan. Apalagi, sekitar 70 persen mata pencaharian penduduk disini didapat dari hasil bertani ikan di Waduk Cirata,” ujar Yadi.
Menurutnya, keberadaan Waduk Cirata memiliki arti lebih bagi kehidupan masyarakat disana. Sehingga, ia juga menginginkan adanya sinergi yang terjalin antara pemerintah dan para petani ikan di Waduk Ciarat kedepannya.
“saya berharap, pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait bisa bersinergi dengan kami yang ada di paguyuban melalui program-program dalam pelestarian Danau Cirata, tentunya dengan tetap menjaga keberlangsungan usaha para petani KJA,” ungkapnya.
Ia menyebut bahwa pemerintah saat ini tengah fokus dalam pengembangan program ketahanan pangan. Sehingga, mengajak paguyuban petani ikan untuk aktif dan bersinergi merupakan sebuah langkah strategis.
“Pemerintah lagi fokus-fokusnya dengan program ketahanan pangan, tentu kami petani KJA ikut berkontribusi dalam hal tersebut. Karena ikan merupakan bagian dari ketahanan pangan juga,” kata Yadi.
“Dan dari danau Cirata lah selama ini kebutuhan-kebutuhan ikan air tawar kami suplay ke berbagai wilayah di antaranya Jakarta, Bandung, Lampung dan masih banyak lagi,” pungkasnya.