Latihan Kepemimpinan di Markas Tentara
BIAR DISIPLIN DAN TIDAK TAWURAN: Pelajar SMA dan SMK di Kabupaten Purwakarta, Kamis (13/2), mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa di Markas Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad.
PURWAKARTA, RAKA – Ribuan Pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kabupaten Purwakarta mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Markas Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad, Kamis (13/2).
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Ai Nurhasan mengatakan, di Purwakarta ini cukup stabil jumlah tingkat kerawanan kerusuhan pelajar yakni tawuran antar pelajar khususnya SMK, maka dari itu LDKS ini digelar. “Kita terus mencari formula agar kita bisa menghentikan kultur tawuran di Kabupaten Purwakarta ini. Kita mengadakan LDKS ini selama hari ini dua hari nanti,” ungkap Ali, saat ditemui di Markas Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad.
Dia mengatakan, dengan ada LDKS para pelajar SMK diharapkan akan menjadi lebih disiplin dan mengenal teman-temannya dari sekolah lain yang ada di Purwakarta. “Di sini, para siswa diberi konten materi kebangsaan, bela negara dan kedisiplinan. Jadi, siswa tidak sepenuhnya dilatih fisik. Tetapi mereka diperlihatkan bagaimana prajurit TNI mengorbankan dirinya demi bangsa dan negara. Di sana, siswa bisa dikasih tahu susahnya jadi prajurit, tapi kenapa kamu malah tawuran,” terang Ai.
Selain itu, lanjut dia, para pelajar pun menjadi percaya diri serta dapat mengembangkan dasar kepemimpinannya yang sudah diterima dalam berorganisasi pada sekolah masing-masing. “Siswa pun berpeluang untuk memperoleh ilmu baru untuk disiplin, berorganisasi serta menjadi seorang pemimpin. Akumulasinya, mereka diharapkan meningkatkan kedisiplinan, berorganisasi serta kepemimpinan siswa di sekolah,” harapnya.
Sementara Komandan Resimen Armed 2/1 Kostrad Kolonel Arm Johanes Toar Pioh mengatakan, selain bisa mencegah tewuran, LDKS sangat penting untuk melatih kedisiplinan dan kemandirian bagi peserta didik. “Pelatihan dasar untuk siswa di era modernisasi ini sangatlah penting karena bisa menjadikan siswa terdidik dalam bersikap, khususnya di lingkungan sekolah,” ucap pria yang akrab disapa Toar itu.
Konsep yang diusung dalam LDKS kali ini, lanjut dia, yaitu berupaya meningkatkan dan membentuk karakter peserta didik dalam kemandirian, disiplin dan kepemimpinan. Dalam kegiatan ini, pihak sekolah memercayakan Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad untuk membina peserta didik. “Dengan belajar dan dididik langsung dari yang ahlinya, para siswa dapat merasakan langsung bagaimana menjadi seorang prajurit yang disiplin. Semoga mereka menjadi pribadi yang kuat dan tangguh,” jelas Toar.
Materi yang dipaparkan dalam LDKS, mulai dari penguatan karakter sosial, wawasan kebangsaan, bela negara hingga ketangkasan peserta didik. “Kegiatan ini untuk membentuk jiwa siswa yang tanggap, tangguh, Peraturan Baris Berbaris (PBB) serta memiliki iman dan takwa dan bekal pengetahuan kepemimpinan, kemandirian saat menghadapi masalah dan penyelesaiannya dimasa yang akan datang,” ujarnya. (gan)