PURWAKARTA

Lawan Mundur, Istri Calon Gembol di Pikades Desa Bojong Timur

Pasangan suami istri yang resmi menjadi calon Kepala Desa Bojongtimur,

PURWAKARTA, RAKA – Salah satu bakal calon kepala desa di Desa Bojongtimur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, mengundurkan diri arena Pilkades serentak pada 25 Agustus 2021 mendatang.

Panitia Pilkades Serentak Desa Bojongtimur H Markam Amarudin mengatakan, saat pendaftaran balon kades di Desa Bojongtimur ada tiga pendaftaran.
Dia merinci, Dedi Junaedi yang merupakan inkumben mendaftarkan diri pada 21 Mei 2021, kemudian untuk Unung Kurnia mendaftar pada 24 Mei 2021 lalu. “Awalnya cuma dua pendaftaran, namun di jam-jam akhir penutup pendaftaran, bapak Udung Baehaqi mendaftarkan diri. Jadi balon kades Bojongtimur ada tiga,” jelas Markam saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (10/6).

Saat verifikasi berkas, salah satu balon kades belum melengkapi persyaratannya dan panitia memberikan waktu hingga 1 Juni 2021.
“Hingga 1 Juni 2021, salah satu calon atas nama bapak Udung Baehaqi belum melengkapi persyaratan. Kemudian panitia memberikan perpanjang kelengkapan persyaratan sampai tanggal 5 Juni 2021. Hingga pukul 00.00 Wib tanggal 5 Juni 2021, Bapak Udung tidak melengkapi berkas persaratan, jadi dianggap panitia mengundurkan diri,” jelasnnya.
Sementara untuk dua balon lainnya, kata Markam, persyaratannya sudah lengkap, kemudian panitia melakukan penetapan untuk dua calon Kades Bojongtimur pada Rabu, 9 Juni 2021 lalu. “Jadi calon kades di Bojongtimur ada dua yakni bapak Dedi Junaedi yang merupakan inkumben dan ibu Enung Kurnia yang merupakan istri dari bapak Dedi Junaedi. Dan cakades Enung mendapatkan nomor 1 dan cakades Dedi mendapatkan nomor 2,” imbunya.

Dihubungi terpisah, Dedi Junaedi mengatakan demi berjalannya pesta demokrasi, dirinya meminta istrinya untuk ikut mendaftar. Alasannya, di hari terakhir tak ada calon lain yang mendaftar selain Dedi Junaedi. Selain itu, menurut dia, peraturan daerah tidak memperbolehkan adanya calon tunggal. “Untuk menyelamatkan pesta demokrasi warga, istri saya mendaftar di hari terakhir pendaftaran,” ujarnya.

Dedi menjelaskan, sebelum dirinya dan istri maju sebagai calon kepala desa, sudah sempat meminta warga lainnya untuk mendaftar. “Saya tidak ambisius jadi kades. Saya malah tawarin dan mendorong warga lain supaya maju, tapi salah satu balon kades tidak melengkapi persyaratan. Hingga akhirnya mundur dari pencalonan kades dan saat ini saya dan istri yang menjadi calon kades dan sudah ditetapkan kemarin,” ucapnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button