Mau Bunuh Diri, Tapi Tidak Mati
Racuni Dua Anak Sebelum Nekat Potong Urat Nadi
PURWAKARTA, RAKA – Entah apa yang ada di kepala PS, warga Kampung Kerajan RT 09/04 Desa Citalang, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. Pria berusia 30 tahun itu nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, aksi percobaan bunuh diri dilakukan pada Senin (6/9) lalu, sekitar pukul 09.00 WIB dengan cara menyayat tangan dan leher menggunakan golok. Yang lebih sadis, sebelum melakukan aksi itu, PS juga diduga sempat meracuni kedua anaknya yang masih berusia 8 tahun dan 3 tahun dengan racun tikus.
Beruntung, aksi nekat itu diketahui oleh sang istri yang langsung meminta bantuan tetangga untuk membawa PS dan kedua anaknya ke rumah sakit. Ketiganya pun berhasil selamat. “Saya panik pas pertama datang ke rumah sudah melihat keluarga saya tergeletak di kamar,” ujar NS (27), ditemui di Rumah Sakit Dian Kecamatan Plered. Selasa (7/9).
Dirinya tidak mengetahui penyebab pasti aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan sang suami. Ditanya apakah motif yang dilakukan sang suami masalah keluarga atau ekonomi, ia pun membantahnya. “Kalau secara ekonomi kita Alhamdulilah bersyukur setabil dan tidak ada masalah,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Plered Kompol Winarsa mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara, petugas kepolisian berhasil mengamankan barang bukti satu buah golok, dua botol racun tikus, bantal dan serpihan kaca.
Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait motif aksi nekat yang dilakukan pelaku. “Kita saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait motif ini,” singkatnya.
Saat ini, PS sudah dibawa ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk menjalani perawatan medis, serta kedua anaknya yang sudah berangsur pulih. Dirut RSUD Bayu Asih Agung Darwis mengatakan, kondisi pasien saat ini secara umum sudah normal. Hanya saja masih perlu mendapatkan perawatan intensif lantaran ada luka di tangan dan leher. Agung juga mengatakan, PS merupakan pasien yang sempat berobat di poli kejiwaan. “Kita juga membuka medikal record yang bersangkutan memang dia itu member poli kedokteran jiwa,” katanya. (gan)