PURWAKARTA

Mengenal Sejarah Gunung Cupu Purwakarta

GUNUNG CUPU : Terlihat begitu terjalnya Gunung Cupu Purwakarta.

PURWAKARTA, RAKA – Banyak sebagian masyarakat mengenal Gunung Cupu hanya sebatas gunung batu yang kontur tanahnya penuh dengan bebatuan. Sepintas gunung ini pun erkesan biasa dan tak memiliki kemistri menarik dibalik namanya. Padahal usut punya usut banyak sejarah di balik berdirinya gunung itu.

Gunung berketinggian 333 meter di atas permukaan laut dengan ketinggian tebing sekitar 150 meter dengan lebar sekitar 27 meter itu terletak di antara dua kecamatan yaitu, Desa Anjun, Liunggunung, Kecamatan Plered serta, Desa Cianting dan Cianting Utara Kecamatan Sukatani.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, nama Cupu berasal dari nama penunggu gunung tersebut yang merupakan sosok makhluk gaib. “Gunung Cupu ini ada yang menunggu, nama penunggunya, Cupu Manik,” kata seorang sesepuh bernama Wira Atmaja (85) saat ditemui di kediamanya di Kampung Cianting RT 3 RW1, Desa Cianting, Kecamatan Sukatani, Jumat (13/12).

Kakek yang biasa disapa Ki Irat ini menuturkan, dahulu kala Cupu Manik atau yang pada zaman dulu akrab disapa Eyang Dalem Cupu Manik ini memiliki seekor kuda bersayap (Vegasus). Kuda tersebut seringkali terbang kesana kemari, seperti dari Gunung Hejo ke Gunung Cupu. Hingga sampai saat ini jejak kaki kuda tersebut masih nampak jelas di bagian puncak gunung tersebut. “Pada satu waktu anting yang digunakan kuda ini jatuh di lokasi yang saat ini menjadi Desa Cianting,” ucap Ki Irat.

Kakek yang sempat profesi sebagai seorang dalang wayang golek di tahun 1940-an ini pun menyebut, di puncak Gunung Cupu terdapat sebuah gua kecil yang konon sering dijadikan sebagai tempat pertapaan, baik oleh warga sekitar maupun warga yang berasal dari Kabupaten Purwakarta. “Dulu banyak yang tapa di suatu tempat yang ada di atas Gunung Cupu untuk segala niat,” ujarnya.

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, gunung cupu kini berubah menjadi tempat wisata bagi masyarakat yang hobi dengan ketinggian. Saefurahman (30), salah seorang pengelola wisata pendakian gunung cupu mengatakan, hampir tiap akhir pekan ada saja wisatawan yang sengaja ingin mendaki. “Tidak hanya wisatawan lokal namun juga dari luar Negeri sengaja datang untuk mendaki gunung ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, alasan banyaknya wisatawan berdatangan lantaran ingin mencoba untuk memanjat gunung dengan jalur terbilang cukup terjal. Di samping itu, akses yang tidak jauh dari pusat kota menjadi daya tarik pengunjung untuk mendaki. “Biasanya sebelum mendaki kita minta data identitas serta berapa jumlah yang naik untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button