Minyak Goreng tak Terkendali
Pedagang Kerepotan
PURWAKARTA, RAKA – Harga minyak goreng di Kabupaten Purwakarta tak kunjung turun, bahkan terus mengalami kenaikan. Kondisi ini membuat para pedagang sembako sempat kesulitan menjual minyak goreng karena para konsumen mengurangi daya beli.
Salah seorang pemilik kios sembako di Pasar Rebo Purwakarta, Iis Fatimah mengatakan, kenaikan harga minyak goreng kemasan juga curah terjadi secara bertahap diperkirakaan sejak dua bulan terakhir. Harga minyak curah sudah kembali naik menjadi Rp21.000 dari sebelumnya Rp20.000 per kilogram. Sementara minyak kemasan Rp20.000 naik dari harga normal Rp15.000 per kilogram. “Dulu jual kalau minyak curah naik minyak kemasan tidak ikut naik, tapi sekarang naik juga,” ujarnya, Kamis (6/1).
Menurutnya, naik turun pada harga sembako merupakan hal biasa terjadi dipasaran, namun kenaikan minyak goreng ini tak kunjung turun sejak dua bulan terakhir. Kondisi ini baru pertama terjadi selama dirinya berjualan sembako. “Kalau naik beberapa hari kemudian turun, tapi sekarang terus saja naik,” kata Iis. Ia mengaku tidak mengetahui penyebab pasti terus melambungnya harga kebutuhan masyarakat yang satu ini. Jika pembelian naik otomatis penjualan ke para konsumen juga terpaksa naik harga agar tidak mengalami kerugian. “Yah gimana lagi, dari sananya juga naik,” imbuhnya.
Dia juga mengatakan, ketika awal-awal harga minyak mengalami kanaikan, omset penjualannya mengalami penurunan. Saat itu dirinya meprediksi masyarakat mencari toko lain dengan harapan mendapat harga lebih murah. Namun sekarang masyarakat sudah mengetahui mengenai kenaikan harga secara menyeluruh, sehingga daya beli konsumen kembali normal.
“Saya stok minyak curah 60 kilogram per hari, baik dulu maupun sekarang harga sudah naik. Kadang habis kadang juga terjual 40 kilogram per hari,” beber Iis.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Purwakarta Wita Gusrianita mengatakan, kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dunia yang naik. “Selain itu, hasil panen sawit di semester dua ini di bawah ekspektasi juga menjadi faktor penyebab harga minyak goreng belum juga turun. Dampaknya, jadi pasokan berkurang,” singkatnya. (gan)