Musim Hujan Bikin Malas ke Pasar_Para pedagang mengalami kerugian dan penurunan omzet
PURWAKARTA, RAKA – Intensitas hujan yang terjadi akhir-akhir ini rupanya menjadi keluhan bagi para pedagang di Pasar Induk Cikopo. Pasalnya, kondisi cuaca yang tidak menentu ini membuat para pedagang mengalami penurunan pendapatan.
Seperti yang diungkapkan Opik (34), salah seorang pedagang cabai rawit di Pasar Induk Cikopo. Opik mengatakan, meski cabai rawit dan bawang merah merupakan komoditas pokok yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, namun hujan yang turun setiap hari selama beberapa pekan terakhir ini membuat dagangannya tidak selaris biasanya. Sehingga pendapatannya dari hasil berjualan cabai rawit mengalami penurunan. Hal itu disebabkan sedikitnya pembeli yang datang atau berbelanja ke pasar
“Ya kalau hujan seperti ini orang-orang jadi malas untuk keluar rumah, jadi mereka mungkin beli di tempat yang ada di dekat rumah, kita pedagang di pasar sekarang selalu sedikit pendapatannya,” ungkapnya saat diwawancarai Radar Karawang, Jum’at (2/2).
Bahkan, kata dia, selain mengalami penurunan pendapatan, intensitas hujan yang tinggi juga berdampak terhadap barang dagangannya. Kondisi pasar yang lembab membuat cabai rawitnya mudah membusuk sehingga pedagang harus mengalami kerugian. ” Untuk harga sudah tiga minggu stabl di harga 35 ribu perkilo. Tapi karena sering hujan jadi mudah busuk. Kalau begini terus jadi khawatir,” ujarnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan Firman (27), salah satu penjual bawang merah di Pasar Induk ini mengatakan, walaupun harga bawang merah saat ini masih stabil tetapi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, para pedagang akan sulit mendapatkan pasokan untuk dijadikan stok. “Ya, harga bawang sekarang masih stabil yaitu diangka 10 ribu sampai 25 ribu perkilogram tergantung kualitasnya. Tapi kalau cuaca seperti ini, kita sulit untuk mendapatkan barang. Kalo seperti ini terus khawatir harga akan naik lagi,” ungkapnya.
Salah satu pembeli Esih (24) juga mengatakan, dirinya akhir-akhir ini jarang pergi ke pasar karena sering hujan dan jalan menjadi becek. “Kalau hujan jadi malas ke pasar, jadi beli kebutuhannya di warung dekat rumah. Kalau ke pasar paling satu minggu sekali, itupun tidak menentu,” ucapnya.(cr)