PURWAKARTA

Musim Tanam Pertama Targetkan 111.234 Ton Gabah Kering

PURWAKARTA, RAKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta proyeksikan target produksi padi sebanyak 111.234 ton Gabah Kering Giling (GKG) pada musim tanam pertama di tahun 2024. Target itu lebih tinggi dibandingkan produksi padi pada masa tanam tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan mengatakan, proyeksi peningkatan target kapasitas produksi padi bertujuan untuk memperkuat ketersediaan pangan daerah sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. “Ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat juga diharapkan mampu menekan angka inflasi di daerah. Karena dengan jaminan ketersediaan pangan maka harga-harga bisa terkendali dan bisa dijangkau masyarakat. Ketersediaan pangan di daerah juga merupakan salah satu cara untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ucapnya, Rabu (13/3).
Midan mengungkapkan, saat ini pihaknya memproyeksikan peningkatan target produksi pada pada masa tanam pertama dengan kapasitas lahan tanam yang lebih luas. “Tahun kemarin produksi kita sekitar 101.071 ton, sekarang kota targetkan bisa mencapai 111.234 ton. Target produksi padi akan dihasilkan melalui areal persawahan seluas 17.970 hektar yang tersebar di 17 kecamatan di seluruh Kabupaten Purwakarta. Areal tersebut lebih luas dari tahun sebelumnya yang mecapai 14.316 hektar,” tuturnya.
Langkah ini, lanjut Midan, ditempuh untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat. “Kami juga berharap dengan kapasitas produksi yang lebih besar, maka bisa menyeimbangkan harga bahan pangan pokok beras sehingga bisa dijangkau masyarakat,” ujar Midan.
Midan juga menuturkan, peningkatan target produksi ini merupakan sebuah upaya untuk menindaklanjuti arahan Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta yang meminta pihaknya untuk menyiapkan strategi peningkatan ketersediaan pangan daerah. “Kami menindaklanjuti arahan Pj Bupati itu salah satunya adalah dengan melakukan perluasan areal tanam persawahan. Kami juga menyiapkan segala potensi dukungan strategis bagi para petani dalam menghadapai masa tanam, seperti bantuan bibit, ketersediaan air irigasi, pasokan pupuk, bantuan penyuluhan dan dukungan lainnya,” ujarnya.
Midan menambahkan, meski waktu untuk musim tanam tahun ini relatif terlambat, ia tetap optimis, target produksi padi akan tercapai. “Ya, keterlambatan musim tanam tahun ini dampak dari fenomena alam El Nino, sehingga musim panen akan terjadi di bulan April dan Mei. Tapi kita yakin, target produksi tahun ini akan lebih banyak dari tahun kemarin,” pungkasnya. (cr)

Related Articles

Back to top button