Purwakarta

Ngirit Kuota, Belajar di Balai RW

KUOTA GRATIS: Siswa dari berbagai jenjang pendidikan belajar daring di Balai RW 07 Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta. Di sini, mereka tidak harus beli kuota karena sudah disediakan secara cuma-cuma dari hasil iuran warga.

Warga Patungan Bayat Internet

PURWAKARTA, RAKA – Kesulitan belajar jarak jauh karena memerlukan kualitas jaringan internet yang memadai serta kuota yang tidak bisa didapat secara cuma-cuma, menjadi fenomena yang tidak bisa diabaikan.

Namun, untuk mengatasi permasalah tersebut RW 07 Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta menyediakan jaringan internet gratis bagi para siswa yang belajar secara daring di lingkungan tersebut. Pengurus RW menyediakannya di balai RW sesuai jadwal sekolah Senin hingga Jumat dari Pukul 08.00-16.00 WIB.

Ketua RW 07 Yulia mengatakan, fasilitas ini diutamakan bagi siswa yang mengikuti pembelajaran secara daring, guna membantu orang tua siswa yang kesulitan biaya internet. Diakuinya, pengadaan internet ini merupakan swadaya dari masyarakat.
“Inovasi ini karena melihat kebutuhan para siswa dan kondisi yang ada, sehingga uang yang terkumpul telah disepakati untuk pembiayaan jaringan internet ini. Antusias anak cukup tinggi,” kata Yulia.

Dari pantauan, sedikitnya ada 10 anak dari jenjang yang berbeda tengah melakukan pembelajaran secara daring di balai RW. Salah satu pelajar mengaku terbantu dengan adanya fasilitas ini. “Sangat membantu sekali untuk kita yang kekurangan kuota, tugas melalui HP bisa melalui kertas juga nanti di foto lalu dikirim ke classroom,” ujar Siswi SMA Kelas X, Arika Nur Annisa.

Meski belajar secara bersama-sama, namun mereka tetap menerapkan protokol kesehatan, tetap menggunakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Lurah Nagri Kaler Dede Iskandar mengaku, kelurahan sangat terbantu dengan inovasi yang dilakukan pengurus RW 07. “Kelurahan sangat terbantu sekali karena kami di Kelurahan Nagri Kaler tidak semuanya bisa mengakses internet di rumah masing-masing. Banyak sekali siswa yang memang keterbatasan kuota,” ujarnya.

Dia mengaku pemerintah daerah maupun kelurahan belum mengalokasikan anggaran untuk pengadaan jaringan, ini semua hasil swadaya masyarakat. “Untuk pengadaan internet ini merupakan swadaya dari lingkungan dari pengurus RW, jadi tidak ada bantuan khusus dari pemerintah,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button