PURWAKARTA

Ngomong Sampah di Waduk Jatiluhur

MUSIK SAMPAH: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Bersama Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menabuh tong bekas yang disulap menjadi alat musik di Waduk Jatiluhur.

Menteri PUPR Peringati Hari Habitat Dunia

PURWAKARTA, RAKA – Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2019, Kamis (31/10), digelar di Waduk Jatiluhur. Bahkan kegiatan yang digelar di lingkungan Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur tersebut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Tampak pula, Direktur Utama PJT II Jatiluhur U Saefudin Noer, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani dan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.
Pada kegiatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berjanji, pihaknya akan fokus menangani sampah untuk lima tahun ke depan.

Dia mengatakan, dalam penanganan sampah harus menjadi tanggung jawab bersama sehingga polemik ini tidak terus berkepanjangan. “Ada dua hal yang perlu saya disampaikan. Pertama soal sampah dan kedua soal inovasi, karena persoalan sampah sudah menjadi tragedi bagi bangsa kita. Ke depan, penanganan sampah akan jadi prioritas kementerian PUPR,” kata Basuki di Kawasan Wisata Waduk Jatiluhur.

Basuki mengajak, tema peringatan ini tidak sekedar dijadikan tema semata. Dalam lima tahun ke depan pihaknya berkomitmen untuk dapat menyelesaikan permasalahan sampah.

Sebab menurutnya, bagi bangsa Indonesia sampah sudah menjadi sebuah tragedi. Peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia tahun ini hendaknya dapat dijadikan momentum untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Insyaallah, kementerian PUPR pada lima tahun ke depan akan memprioritaskan penanganan sampah di Indonesia bersamaan dengan prioritas penanganan air bersih,” katanya.

Sementara, soal inovasi penanganan sampah bukan hanya mengumpulkan sampah di rumah kemudian dibawa ke tempat pembuangan. “Penanganan sampah harus dari asalnya, semua masyarakat harus sadar memilah dan memilih sampah apa yang harus dibuang. Jika ada yang masih bisa dikelola di rumah. Baik secara individu atau kelompok. Saya kira, penanganannya harus dimulai dari rumah,” tuturnya.

Menurut Basuki, inovasi tidak hanya terbatas pada inovasi teknologi, ada juga inovasi yang berkaitan dengan kebudayaan. Ambil contoh sejumlah inovasi penanganan sampah yang sudah berjalan seperti pada bank sampah. “Penanganan sampah harus kita gaungkan, sehingga masyarakat paham dam peduli terhadap sampah, jadi jangan kumpul kemudian buang. Tetapi harus dijadikan sebuah benda bermanfaat,” ujar dia.

Dirut PJT II Jatiluhur U Saefudin Noer mengaku bangga ikut serta menyukseskan peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2019. Menurutnya, melalui peringatan ini maka Waduk Jatiluhur akan semakin dikenal masyarakat luas dan diharapkan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan.

Pemilihan Waduk Jatiluhur sebagai lokasi penyelenggaraan acara puncak Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia Tahun 2019 merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersinergi dan berkolaborasi dengan BUMN dan pemerintah pusat maupun daerah. “Menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi Jasa Tirta II. Pemilihan Waduk Jatiluhur sangat tepat, karena kami sudah bekerja keras menata dan menjaga kebersihan Waduk Jatiluhur agar dapat dinikmati keindahan alamnya,” singkatnya. (gan)

Related Articles

Back to top button