Odong-odong Berwujud Kereta Cepat
PURWAKARTA, RAKA – Kereta Cepat ala Warga Purwakarta sudah mulai hilir mudik di Pusat Kota Purwakarta, padahal Kereta cepat Jakarta-Bandung program Presiden Jokowi saat ini masih dilakukan uji coba. Namun tunggu dulu kereta cepat ini bukan yang sesungguhnya, melainkan odong-odong yang dimodifikasi berbentuk kereta cepat.
Lili Suleman (38) warga Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pemilik odong-odong kereta cepat menyebutkan, ide ini muncul karena hadirnya kereta cepat yang digadang-gadang jadi alat transportasi darat tercepat di Indonesia.
“Terinspirasi dari program pemerintah yah, pak Jokowi yang saat ini lagi membangun kereta cepat,” ujar Lili ditemui di Kawasan wisata Situ Buleud.
Lili menjelaskan, proses pembuatan odong-odong ini cukup panjang, ia bersama para pekerja memodifikasi total dari satu unit minibus jadul untuk dijadikan lokomotif dan kursi penumpang.
Bodo minibus di angkat dan hanya menyisakan bagian bawah, kemudian ia merubah posisi stir yang awalnya berada di sebelah kanan menjadi di tengah. Kemudian ia juga merubah kursi baik kursi sopir hingga kursi penumpang.
Agar lebih menyerupai operator, di bagian depan lokomotif terdapat sejumlah tombol, namun tombol itu hanya sebagai on/off sejumlah lampu, baik lampu tengah atas layaknya kereta sesungguhnya, lampu bawah, lampu di dalam kabin hingga lampu hiasan.
Sementara untuk di bagian penumpang, ia rubah jadi kursi berderet dan bisa di isi oleh 7 penumpang. Selain itu ia membuat dua rangkaian gerbang, yang hanya terdapat kursi penumpang, satu gerbang dapat di isi oleh 10 orang penumpang. “Jadi untuk bahan dasar odong-odong ini adalah mobil kijang lama. Untuk proses modifikasinya itu memakan waktu sekitar 13 bulan dan mengeluarkan uang sekitar Rp 130 juta,” katanya.
Lili menjelaskan, odong-odong kereta cepat ini beroperasi di Kawasan Situ Buleud dari hari Minggu sore pukul 15.00 WIB hingga Jumat malam pukul 22.00 WIB dan bisa menampung total hingga 17 orang.
Kecepatan odong-odong hanya diperbolehkan sekitar 20 kilometer perjam karena untuk menikmati perjalan, selian itu odong-odong melintasi sejumlah objek wisata mulai dari taman air mancur Sri Baduga, museum Nusantara, museum Diorama, Stasiun Kereta api, Gedung Kembang, Museum Bale Indung Rahayu hingga sejumlah ikonik kabupaten Purwakarta.
“Jadi nanti yang naik odong-odong ini akan keliling di Kawasan Situ Buleud dengan menempuh jarak sekitar 3 Km dan mengabiskan waktu sekitar 10 sampai 15 menit,” ungkap lili.
Adapun tarif naik odong-odong kereta cepat, ia mengatakan, untuk anak-anak Rp 5.000 dan orang dewasa Rp 10.000. Lili berharap, kehadiran odong-odong kereta cepat ini bisa menarik wisatawan yang ingin berlibur ke Kabupaten Purwakarta.
“Tentu tujuannya untuk menarik wisatawan dalam maupun luar kota agar bisa berlibur di Kawasan Situ Buleud ini, dengan banyaknya wisatawan yang hadir pasti kan membangun perekonomian warga lainnya juga,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga yang naik odong-odong kereta cepat, yakni Annisa Permata (30) mengaku senang dengan adanya odong-odong tersebut.
“Iya bisa keliling-keliling, liat sejumlah bangunan ikonik di Purwakarta seperti stasiun dan Museum Diorama. Cocok untuk menghabiskan waktu luang, apalagi kalau bawa anak-anak,” ucap Annisa. (gan)