PAD Pariwisata Memble
GALERI WAYANG : Salah satu tempat wisata milik Pemda Purwakarta yang cukup banyak dikunjungi wisatawan adalah galeri wayang. Di sana para pengunjung bisa mengenal berbagai jenis wayang dan filosofinya. (FOTO:Internet)
PURWAKARTA, RAKA – Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Purwakarta belum optimal. Hal ini dekarenakan belum adanya payung hukum yang jelas.
Sekretaris Dinas Kepemudaan Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar mengatakan, ada banyak sumber PAD dari sektor pariwisata ini. Diantaranya adalah dari pajak atau retribusi wisata yang berjumlah puluhan di Purwakarta.
Belum lagi dari sektor parkir dan biaya masuk tempat wisata milik Pemda.
“Ada 45 titik objek wisata di Purwakarta, meski demikian, karena belum ada payung hukumnya, hanya beberapa saja yang ada pajaknya. Padahal ini potensi besar untuk lebih memajukan Purwakarta. Khususnya pada bidang pariwisata,” ucapnya.
Dijelaskannya, masyarakat pun selama ini belum bisa mempercayai kalau kebanyakan objek wisata milik pemerintah di Purwakarta gratis. padahal, lanjut Heri, pihaknya memungut secara cuma-cuma untuk pengunjung wisata Air Mancur Situ Buleud atau Galeri Wayang.
“Kunjungan ke tempat-tempat tersebut pun gila-gilaan. Bayangkan untuk Wisata Air Mancur Sri Baduga, satu sesi acara kunjungan bisa mencapai 30.000 orang. Bahkan acara ini pun bisa sampai 3 sesi dalam satu harinya khususnya pada saat akhir pekan,” ucapnya.
Kedepannya, lanjutnya, pemerintah bisa menggunakan tiket untuk hasilnya bisa menambah PAD. “Tetapi mungkin bisa dibedakan, semisal jika pengunjungnya dari Purwakarta tiketnya semisal Rp5.000, dan untuk luar Purwakarta bisa lebih besar. Semisal Rp10.000,” ucapnya.
Begitu pun untuk museum-museum Purwakarta yang jumlahnya banyak. Semuanya selama ini gratis, tapi jika diterapkan sistem tiket, mungkin pengunjung pun tak keberatan. “Harganya sajalah yang disesuaikan, apalagi wisatawan yang ke Purwakarta tertinggi di Jabar,” pungkasnya. (ris)