PURWAKARTA

Pandemi, Harus Tetap Ramah Anak

SEKOLAH RAMAH ANAK: Sosialisasi pengembangan sekolah ramah anak di SMK Taruna Sakti Purwakarta.

PURWAKARTA, RAKA – Penguatan budaya ramah anak di lingkungan ataupun di sekolah saat pandemi COVID-19 harus tetap terlaksana, sehingga tumbuh kembang mereka tetap terjamin.

Mewujudkan sekolah ramah anak, tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, melainkan tanggung jawab semua pihak. Baik guru maupun orang tua.

Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Purwakarta, kemarin (7/10) menggelar Sosialisasi Pengembangan Sekolah Ramah Anak (SRA) di SMK Taruna Sakti Purwakarta.

Para peserta diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak duduk atar satu sama lainnya. Dalam acara tersebut, Dinsos P3A Kabupaten Purwakarta juga membagikan masker dan handsanitizer kepada para peserta sosialisasi.

Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinsos P3A Kabupaten Purwakarta Nur Aisah Jamil melalui Kasi Pemenuhan Hak Perempuan dan Anak Wajmudin Anwar mengatakan, tujuan dilaksanakannya sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada para stakeholder dan warga sekolah tentang pembentukan dan pengembangan Sekolah Ramah Anak (SRA).
“Harapan dari kegiatan ini adalah para kepala sekolah bersedia dan berkomitmen untuk menjadikan sekolahnya sebagai sekolah ramah anak,” ujar Pria yang akrab disapa Anwar, saat ditemui di SMK Taruna Sakti Purwakarta.

Dia menambahkan, sosialisasi pengembangan SRA ini diharapkan dapat membangun kesadaran bersama dalam mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama berada di sekolah. “Terutama dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, aman, ramah, indah, sehat, asri dan nyaman bagi anak-anak. Sehingga proses pembelajaran dan suasana belajar di sekolah dilaksanakan dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kepala SMK Taruna Sakti Purwakarta Yayang Gilang Sonjaya mengatakan, anak merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus. Mereka memerlukan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh.
“Pada dasarnya semua sekolah ingin menjadi tempat yang nyaman bagi semua siswa. Jika suasana nyaman sudah tercipta di sekolah, tentu membuat efek baik bagi para siswa, diantaranya para siswa bisa berprestasi,” jelas pria yang akrab disapa Gilang itu.

Dengan sekolah ramah anak ini, sambung dia, pihaknya sudah membangun pendidikan berbasis ramah anak. “Seperti halnya SMK Taruna Sakti memiliki konsep kalau sekolah itu adalah seperti Taman, dimana siswa datang dengan senang hati dan pulang dengan berat hati,” jelasnya.

Dia mengemukakan, guru di SMK Taruna Sakti terus mengembangkan pembelajaran jarak jauh kepada siswa secara inovatif dan menyenangkan. “Pastikan anak menggunakan teknologi dan informasi secara sehat. Adanya kebijakan belajar di rumah saat ini, potensi anak menggunakan teknologi dan informasi sangat tinggi, maka orang tua dan keluarga mesti memastikan anak dapat mengelola waktu secara tepat, memiliki literasi dan resiliensi menggunakan ‘gadget’ serta selalu dalam pantauan dan bimbingan keluarga,” tambahnya. (gan)

Related Articles

Back to top button