Patilasan Sangkuriang Diteliti
PURWAKARTA, RAKA – Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (Permata) Kembali Mendalami Temuan Situs Sejarah Petilasan Sangkuriang di Kampung Ciputat, Desa Kutamanah, Sukasari untuk yang ke tiga kalinya.
Dalam penelitiannya, tim arkeologi kembali menemukan hasil yang mencengangkan dimana pada saat melakukan proses validasi terdapat dua batu yang usianya sangat tua. Untuk temuan batu pertama, yang memiliki konstruksi berupa menhir (batu tunggal) yang berusia 1621 SM. Sedangkan, pada temuan batu kedua dengan konstruksi berupa bekas runtuhan menara berusia 2400 SM.
Ketua tim arkeologi Permata Indra Nugraha menyatakan, hasil dari penelitian kali ini benar-benar memuaskan. “Menurut saya kita harus lebih fokus dan serius dalam menangani situs sejarah ini, apalagi hasil penelitian tadi sangat memuaskan. Belum lagi, hasil dari penelitian pertama juga hasilnya cukup mencengangkan,” paparnya.
Ia juga mengatakan, sudah membawa satu buah batu untuk dijadikan sampel dan dilakukan validasi atau pengujian lebih intensif di Dinas Kepurbakalaan Provinsi. “Setelah dilakukan penelitian hasilnya pun positif dimana usia batu tersebut yakni, 1227 Ths. Artinya situs ini di bangun pada tahun 792 M atau abad ke-8. Dalam hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat tiga fase kebudayaan yakni 792 M, 2400 SM, dan 1621 SM. Hal ini pun menjadikan kebanggaan bagi kami dan seluruh masyarakat Purwakarta,” ujarnya.
Masyarakat setempat pun sangat senang akan hasil penelitian tersebut. Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (permata) berkomitmen akan terus melakukan penelitian ini, serta ikut menjaga dan melestarikan situs peninggalan leluhur Nusantara. “Selain itu, kami juga sudah berbicara dengan tokoh masyarakat setempat untuk mengupayakan agar situs sejarah Petilasan Sangkuriang ini menjadi Taman Cagar Budaya dan mendapatkan perhatian dari Pemkab Purwakarta,” pungkasnya. (ris)