Pelajar Dibekali Wawasan Kebangsaan
SAMPAIKAN MATERI : Anggota TNI saat menyampaikan materi wawasan kebangsaan kepada para pelajar.
PURWAKARTA, RAKA – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Garuda Nusantara libatkan TNI dari Resimen Armed 2/1 untuk membentuk karakter siswa-siswi.
Hal tersebut diungkapkan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Windhu Pinundi, saat ditemui pada kegiatan pelatihan penguatan pendidikan karakter kedisiplin dan bela negara, di Markas Resimen Armed 2/1 Kostrad. “Kita libatkan Resimen Armed 2/1 Kostrad ini untuk memeberikan berbagai materi pada para siswa SMK Garuda Nusantara, seperti penanaman disiplin, bela negara dan cinta tanah air,” kata Windhu.
Menurutnya, hal itu penting dilakukan lantaran saat ini banyak ditemukan siswa-siswi yang berperilaku indisipliner dan itu terbukti, banyak siswa SMK Garuda Nusantara yang pernah dibina di Markas Resimen Armed 2/1 Kostrad ini yang tadinya indisipliner berubah drastis. “Dengan belajar dan dididik langsung dari yang ahlinya, para siswa dapat merasakan langsung bagaimana menjadi seorang prajurit yang disiplin. Ini tahun ke 3 SMK Garuda Nusantara melakukan pelatihan di Markas Resimen Armed 2/1 Kostrad. Setelah mengikuti pembinaan seperti ini, sikap siswa berubah jadi lebih disiplin dan mereka menjadi pribadi yang kuat serta tangguh,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Komandan Resimen Armed 2/1 Kostrad, Letkol Arm Johanes Toar Pioh mengungkapkan, di Markas Resimen Armed 2/1 Kostrad ini para siswa diberikan materi bela negara, untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, menumbuhkan rasa Nasionalisme dan mempunyai wawasan kebangsaan, menumbuhkan semangat Bhineka Tunggal Ika, membentuk karakter para siswa sehingga memiliki disiplin yang tinggi, berjiwa Patriotisme. “Juga mampu bekerjasama dan memiliki jiwa korsa, serta membentuk profesionalisme dan kreatifitas. Di sini artinya bela negara bukan dimiliterisasi,” kata Toar, saat ditemui usai memeberikan materi bela negara pada 300 siswa-siswi SMK Garuda Nusantara.
Menurutnya, bela negara memasuki dua konsep pertahanan dan ketahanan nasional Indonesia. Pertahanan merupakan ranahnya TNI-Polri yang terlatih secara professional, dan masyarakat harus berpartisipasi untuk menangkal dan mencegahnya, sementara ketahanan merupakan kewajiban bersama seluruh rakyat Indonesia, untuk memperkuat ketahanan nasional dalam bidang ideologi. “Untuk kepentingan inilah, para penerus bangsa Indonesia harus diperkuat karakter kebangsaannya, sehingga kedepan bisa bersama-sama memajukan bangsa dalam peningkatan ekonominya, dengan kapasitas dan kompetensinya masing-masing,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pelatihan dasar untuk siswa di era modernisasi ini sangatlah penting karena bisa menjadikan siswa terdidik dalam bersikap, khususnya di lingkungan sekolah. “Konsep yang diusung kali ini, yaitu berupaya meningkatkan dan membentuk karakter para siswa dalam kemandirian, disiplin dan kepemimpinan,” kata Toar.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini bisa membentuk jiwa siswa yang tanggap, tangguh, Peraturan Baris Berbaris (PBB) serta memiliki iman dan takwa dan bekal pengetahuan kepemimpinan, kemandirian saat menghadapi masalah dan penyelesaiannya di masa yang akan datang. “Dengan harapan ke depannya para siswa-siswi bisa tumbuh, dan berkembang menjadi pelajar yang memiliki kualitas komptensi di atas rata-rata yang berguna bagi bangsa dan negara,” tutupnya. (ris)